Jumat 12 Oct 2018 08:51 WIB

BPBD Pamekasan: Kabar Gempa Susulan 8,4 SR Hoaks

Masyarakat diimbau tidak resah dan tak mudah percaya.

Salah satu bangunan yang roboh akibat gempa yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur
Foto: Youtube
Salah satu bangunan yang roboh akibat gempa yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN— Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Pamekasan, Jawa Timur menyatakan kabar gempa susulan 8,4 Skala Richter yang beredar secara berantai melalui jejaring media sosial Whatshapp sebagai kabar bohong dan bukan rilis dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Itu hoaks, dan BMKG hingga saat ini tidak meliris adanya gempa susulan, sebagaimana pesan yang berantai di berbagai grup WA di Pamekasan itu," ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis (11/10) malam.

Dalam kabar yang beredar secara berantai di sejumlah grup WA di Kabupaten Pamekasan itu, menjelaskan pemberitahuan kepada masyarakat Madura akan ada gempa susulan. 

Siaran itu menyebutkan akan terjadi gempa dan tsunami dengan kekuatan 8,4 skala richter dengan tanggal kejadian 12 Oktober 2018.

Siaran di grup WA yang kini membuat warga Pamekasan resah tersebut, juga menyebutkan bahwa gempa berpotensi tsunami. 

"Gempa ini akan berpotensi tsunami," demikian petikan kalimat dalam siaran grup WA yang kini tersebar luas di kalangan masyarakat Pamekasan itu.

Terkait dengan adanya siaran ini, BPBD Pemkab Pamekasan selanjutnya mengirim ulang ke sejumlah grup WA dan menyebutkan bahwa siaran itu bohong.

Koordinator TRC BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono meminta masyarakat tidak mudah mengirim informasi yang tidak jelas sumber beritanya, karena akan membuat warga panik.

"Sekarang ini masyarakat sensitif jika menerima informasi gempa, karena kejadiannya baru tadi pagi dan sebagaimana kita ketahui bersama banyak saudara-saudara kita yang menjadi korban," ujar Budi.

Akibat adanya siaran berantai yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan dengan magnitudo 8,4 itu, sebagian warga di Kelurahan Gladak Anyar, Kota Pamekasan banyak yang tidur di luar rumah.

Wartawan Antara di Pamekasan melaporkan, warga yang tidur di luar rumah di antaranya di kampung Rongkarong, Kelurahan Gladak Anyar.

Mereka mengaku khawatir akan terjadi gempa susulan, berdasarkan siaran melalui jejaring sosial WA yang diterima.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement