Jumat 12 Oct 2018 05:59 WIB

MDMC Gelar Pelatihan Tenaga Kependidikan di Lombok

Pelatihan ini sebagai upaya untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan psikososial

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Korban gempa di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, menjual hasil bumi untuk disumbangkan kepada warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.
Foto: Dok: Kagama Care
Korban gempa di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, menjual hasil bumi untuk disumbangkan kepada warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Managemant Center (MDMC) pascagempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menginisiasi kegiatan pelatihan guru dan tenaga kependidikan di Hotel Lombok Raya mulai Rabu (10/10) kemarin. Pelatihan ini dilaksanakan pada Rabu hingga Kamis (11/10), dan melibatkan 100 orang peserta dari tingkat guru dan tenaga kependidikan SD – SMA/SMK atau perguruan Muhammadiyah Aisyiyah di Lombok.

 

Sekretaris MDMC Baroro Budi Aji sekaligus Penanggung Jawab Pelatihan mengatakan, bahwa pelatihan ini sebagai upaya untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan psikososial. Di mana kegiatan psikososial dapat dilakukan oleh guru atau tenaga kependidikan, jika terjadi kejadian kebencanaan yang membutuhkan asessement psikososial.

 

Pelatihan psikososial bagi guru dan tenaga kependidikan penting mengingat guru disalah satu figur atau panutan bagi para siswa dalam hal segala aktivitasnya. "Nah, nanti di sana ada pelatihan-pelatihan, teknik-teknik praktis tentang bagaimana dukungan psikososial bagi para warga terdampak yang punya akibat psikologis dari bencana ini," ungkapnya.

 

Sementara, dalam pelatihan ini turut menjadi mentor ialah penekun dan praktisi-praktisi dari MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

 

"Mereka adalah para praktisi-praktisi berkompeten dalam hal dukungan psikososial bagi warga terdampak bencana yang nanti selama dua hari itu akan banyak dilakukan pelatihan maupun analisa tentang dampak psikologis dari gempa Lombok," lanjutnya.

 

Harapan Barori setelah diadakannya pelatihan ini, mereka nantinya dapat mengaplikasikan materi psikosial pascabencana. Pelatihan ini, menurut dia akan memberikan keterampilan bagi guru dan tenaga kependidikan dalam kegiatan psikosoial yang pada umumnya untuk meringankan memori buruk tentang dampak gempa ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement