REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, evakuasi korban bencana di Sulawesi Tengah diperpanjang sampai Jumat (11/10) sore. Sehingga, ia menegaskan, pencarian korban harus dihentikan besok.
"Pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban akan berakhir pada Jumat (12/10) secara resmi. Besok sudah betul-betul harus berhenti," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
Perpanjangan satu hari masa evakuasi korban itu, kata dia, karena masih ada beberapa anggota masyarakat yang meminta evakuasi dilakukan. Akan tetapi, telah disepakati evakuasi korban akan dihentikan besok berdasarkan pertimbangan-pertimbangan medis, psikologi, dan agama.
Sebab, kata Sutopo, kondisi jenazah sudah rusak di hari ke-14 pascagempa dan tsunami. Sehingga menurut dia, akan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti kolera. Dengan demikian, ia mengimbau kepada warga yang ingin mencari korban untuk tidak melakukannya lagi.
"Jika masih ada warga yang mencari korban dan sebagainya kita imbau untuk tidak melakukan karena kondisi jenazah sudah rusak sudah menimbulkan penyakit yang berpotensi seperti kolera dan sebagainya," kata Sutopo.
Namun, ia juga tidak bisa membatasi keinginan warga yang ingin menemukan anggota keluarganya yang menjadi korban bencana. Ia mengatakan, masyarakat atau relawan masih bisa melakukan pencarian korban.
Ia menambahkan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan menyerahkan proses evakuasi ke Basarnas wilayah Kota Palu. "Personel Basarnas dari Kantor Palu akan melakukan asistensi. Jika mendapat laporan adanya korban ditemukan dari masyarakat, mereka akan melakukan evakuasi," tutur Sutopo.