REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V yang memiliki cakupan wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, memastikan keberadaan sejumlah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di wilayah setempat aman. Meskipun wilayah Jawa Timur diguncang gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter (SR) pada Kamis (11/10) dini hari.
Unit Manager Communication and CSR Jatimbalinus, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, semua TBBM tetap beroperasi secara normal. Sehingga pelaksanakan kegiatan distribusi BBM kepada masyarakat di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara juga lancar tanpa hambatan.
"Setelah gempa terjadi, tim kami langsung cepat merespon untuk melakukan pengecekan sejumlah sarana dan fasilitas yang berada di TBBM dan DPPU. Tidak ada kerusakan dan semuanya berjalan secara normal pada hari ini," kata Rifky di Surabaya, Kamis (11/10).
(Baca: Rumah Rusak Akibat Gempa Sumenep Ditanggung Pemprov Jatim)
Rifky mengaku, gempa dengan magnitudo 6,4 Skala Richter (dimutakhirkan menjadi 6,3 SR) dirasakan di seluruh wilayah Jawa Timur, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan. Selain itu, juga dirasakan Pasuruan, Kota Batu, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Mojokerto, bahkan hingga Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
"Pascagempa banyak laporan yang masuk, namun kami memastikan kondisi sarana dan fasilitas di sejumlah TBBM dan DPPU aman dan masih beroperasi normal pascagempa tersebut," ujar Rifky.
Rifky mengatakan, TBBM yang paling dekat dengan titik gempa Jawa Timur adalah TBBM Camplong di Sampang, dan TBBM Tanjung Wangi di Banyuwangi. Sedangkan sejumlah DPPU di wilayah Jawa Timur dipastikan dalam kondisi aman dan normal pasca gempa.