Kamis 11 Oct 2018 11:15 WIB

Tahun Kampanye, Pasar Perumahan di Depok Lesu

Masyarakat disinyalir lebih memilih membeli mobil dibandingkan rumah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Memasuki tahun politik ternyata memiliki dampak yang signifikan di masyarakat. Euforia kampanye Capres dan Pileg dirasakan masyarakat. Dari sisi bisnis, khususnya pasar di sektor perumahan terkena dampaknya. 

Hal itu dibenarkan Direktur PT Wahana Karya Rolas, Abdul Khaer yang menyatakan, memasuki tahum politik berdampak pada lesunya bisnis perumahan. "Dibilang daya beli masyarakat rendah juga tidak, soalnya tiap week end jalanan macet dan banyak mobil baru. Menurut hemat saya, tahun politik ini memiliki efek domino dan tidak melakukan transaksi rumah," ujar pemilik Perumahan Griya Rolas Sawangan, Depok dalam keterangan yang disampaikan kepada Republika.co.id, Rabu (10/10).

Menurut Abdul, saat memasuki tahun politik juga membutuhkan dana seperti untuk sosialisasi dan kampanye. Dirinya menilai, pada waktu kampanye seorang caleg akan melibatkan keluarga dan rekanan. Tentunya, dukungan berupa dana dan moril dari berbagai pihak. 

"Pastinya, keluarganya akan mendukung dan mengeluarkan cost politik. Jadi, kalau lagi sepi kunjungan dan tidak ada transaksi jual beli rumah itu juga bukan karena melemahnya rupiah pada dolar," katanya. 

Selain itu, meski dunia perbankan saat ini dalam aturan memiliki kelonggaran seperti DP 0 persen, akan tetapi, Abdul menilai adanya kekhawatiran pihak perbankan mengucurkan kredit pada konsumen. Belum lagi, bagi pasangan keluarga baru lebih memilih membeli mobil dengan harga murah daripada membeli rumah. 

Berdasarkan pembukuan penjualan rumah, saat ini terjadi penurunan pembeli dari waktu sebelumnya. "Ya, saat ini telah tejadi penurunan konsumen," kata Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement