Kamis 11 Oct 2018 10:29 WIB

PMII Minta KPK-Polri tidak Terganggu Isu Buku Merah

PMII mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh atas informasi hoaks.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan paparan saat wawancara di kediamannya, Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (28/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan paparan saat wawancara di kediamannya, Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID  JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Agus Mulyono Herlambang, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri tidak terganggu dengan isu pengrusakan buku merah yang tengah heboh diperbincangkan. Ia ingin agar KPK dan Polri tetap fokus menjalankan tugas sebagaimana aturan yang berlaku.

Agus menghargai kesigapan KPK dan Polri dalam menanggapi isu-isu yang beredar. Menurut dia, penjelasan Ketua KPK, Agus Raharjo, dan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Setyo Wasisto, di media massa menjawab kegelisahan masyarakat terkait kesimpang siuran informasi tentang kasus tersebut.

Baca Juga

"PMII menghargai penjelasan ketua KPK dan Kadiv Humas Polri bahwa tidak benar adanya keterlibatan korupsi Kapolri dan pengrusakan buku merah oleh eks penyidik KPK. Penjelasan seperti ini diperlukan publik agar berita tidak simpang siur," kata Agus dalam siaran pers yang dikirimkan kepada Republika, Kamis (11/10).

Ia mengimbau kepada semua pihak yang terlibat dalam kekisruhan kasus tersebut untuk mengakhiri polemik dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Agus juga meminta masyarakat agar lebih teliti dan tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.

Agus mengatakan kerja sama semua pihak untuk menciptakan iklim yang kondusif sangat diperlukan saat ini, untuk mengantisipasi iklim politik yang semakin memanas. Salah satu upaya sederhana dalam mengantisipasi kondisi tersebut adalah berhati-hati dalam mencerna dan menyebarluaskan informasi yang beredar.

Ia meminta Kapolri tetap fokus pada hal-hal yang membutuhkan perhatian seperti pengamanan Asian Para Games, pertemuan IMF World Bank di Bali, migitasi gempa NTB (Nusa Tenggata Barat), Palu, dan sekitarnya. "Dan yang terpenting adalah pengamanan tahapan pileg dan pilpres," tegas Agus.

sumber : Siaran Pers PB PMII
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement