Kamis 11 Oct 2018 00:29 WIB

100 Prajurit TNI Bantu Relokasi Pengungsi

Relokasi agar aktivitas sehari-hari di sekitar Bandara Mutiara berjalan lancar.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Evakuasi Korban Gempa : Seorang korban gempa asal Kowali berada di dalam ambulan seusai mendarat dengan menggunakan helikopter TNI AD di Lapangan Udara Mutiara SIS Al jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Evakuasi Korban Gempa : Seorang korban gempa asal Kowali berada di dalam ambulan seusai mendarat dengan menggunakan helikopter TNI AD di Lapangan Udara Mutiara SIS Al jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 100 prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Raider 700/ Wira Yudha Cakti (WYC) dan Batalyon Infanteri Raider 600/ Modang membantu relokasi para pengungsi korban bencana gempa bumi dan tsunami yang berada di komplek Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Rabu (10/10).

Proses jalannya relokasi pengungsi korban bencana gempa bumi dan tsunami ke tempat penampungan sementara di Lapangan Pakih Rasyid. Lapangan tersebut milik Komando Resort Militer 132/ Tadulako (Korem 132/ Tadulako) yang berjarak 500 meter dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufri.

Relokasi pengungsi dipimpin langsung oleh Asisten Teritorial Komando Tugas Gabungan Terpadu (Aster Kogasgabpad) Kolonel Inf M Muchidin. Kolonel Inf M Muchidin mengatakan, relokasi pengungsi yang dilakukan oleh 100 personel TNI bertujuan agar aktivitas sehari-hari di sekitar Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu dapat berjalan lancar dan tidak terganggu pengungsian yang masih berada di sekitar bandara.

"Terdapat sekitar 370 orang pengungsi yang masih bertahan di komplek bandara dan mulai hari ini akan kita pindahkan ke tempat yang lebih aman dan representatif, yaitu di Lapangan Pakih Rasyid milik Korem 132/ Tadulako," kata Kolonel Inf M Muchidin melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/10).

Ia menerangkan, selain membantu melakukan relokasi para pengungsi, prajurit TNI juga melakukan pembersihan di sekitar bandara yang menjadi tempat pengungsian pascabencana gempa bumi dan tsunami. Menurutnya, 370 orang pengungsi sebagian besar ingin kembali ke rumah masing-masing karena saat ini kondisi Kota Palu sudah berangsur-angsur pulih.

"Fasilitas umum sudah berfungsi dengan baik seperti listrik telah menyala, perkantoran sudah buka dan beberapa pasar telah normal kembali," ujarnya.

Abdulah (56 tahun), salah satu pengungsi yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami mengatakan sebagian besar para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Ia akan pulang ke rumah setelah 10 hari mengungsi di bandara.

"Saya mau membersihkan rumah yang sudah beberapa hari saya tinggalkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement