Rabu 10 Oct 2018 18:35 WIB

CEO Bukalapak: Kreativitas Harus Ditanamkan pada Mahasiswa

Achmad Zaky meminta kampus lebih banyak membuka kelas wirausaha

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Achmad Zaky, Founder dan CEO Bukalapak (Tengah) berfoto bersama dengan  Bayu Syerli (VP of Marketing Bukalapak) dan Ari K. Wibowo (Associate Vice President of Brand Bukalapak) dalam acara konferensi pers Badai Uang Ratusan Miliar.
Foto: Bukalapak
Achmad Zaky, Founder dan CEO Bukalapak (Tengah) berfoto bersama dengan Bayu Syerli (VP of Marketing Bukalapak) dan Ari K. Wibowo (Associate Vice President of Brand Bukalapak) dalam acara konferensi pers Badai Uang Ratusan Miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Bukalapak Achmad Zaky menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kreativitas dan inovasi kepada mahasiswa di lingkungan pendidikan tinggi. Karena menurut dia, sebenarnya entrepreneurship itu tidak hanya mengajarkan soal bisnis. 

"Kelas-kelas wirausaha harus diperbanyak jika perlu buat minor degree untuk Business dan Entrepreneurship. Tapi jangan lupa nilai kreativitas dan inovasi juga penting diajarkan," ungkap Zaky ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (10/10). 

Baca Juga

Selain itu, dia juga mendorong agar pihak kampus memberi pemahaman kepada semua mahasiswa terkait pentingnya penguasaan Kewirausahaan. Sebab bekerja dimanapun membutuhkan kreativitas dan daya inovasi, sehingga tetap tetap butuh ilmu Entrepreneurship.

"Mau ga jadi bisnismen, tetap butuh ilmu Entrepreneurship. Jadi pemimpin apalagi politisi juga dibutuhkan entrepreneurship," jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan FRI Prof Asep Saifuddin Forum Rektor Indonesia (FRI) mengungkapkan, kewirausahaan atau entrepreneurship masih menjadi komponen yang lemah dalam sistem pendidikan di Indonesia. Padahal sebuah negara memerlukan setidaknya 2 persen wirausahawan yang bisa membuka lapangan kerja.

Menurut dia, untuk meningkatkan jumlah entrepreneur itu perguruan tinggi harus mempunyai kurikulum yang juga fokus menghasilkan entrepreneur muda.

"Perguruan tinggi harus bisa mendesain kurikulum yang berorientasi kewirausahaan," jelas Asep yang juga menjabat sebagai rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) saat dihubungi Republika, kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement