Selasa 09 Oct 2018 22:10 WIB

1.006 Narapidana Dilatih Jadi Ahli Konstruksi

Ada 12 Lapas yang mengikuti pelatihan ini.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas (Ilustrasi)
Foto: antara
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri puguh Budi Utami, kembali meresmikan 1006 Narapidana dari 12 Lapas, sebagai peserta Pelatihan Konstruksi, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. Peresmian secara serentak tersebut secara teleconference  di Lapas Batam, Selasa (8/10)

12 Lapas yang terlibat dalam peresmian tersebut, selain Lapas Batam  adalah Lapas Bandar Lampung, Lapas Semarang, Lapas Malang, Lapas Jambi,  Lapas Pekanbaru, Lapas Pontianak, Lapas Manado, Lapas Ternate, Lapas Perempuan Denpasar, Lapas Fak-Fak dan Rutan Tangerang

“Pelatihan ini merupakan lanjutan nota kesepahaman tentang penyelenggaraan peningkatan kapasitas bagi petugas dan warga binaan pemasyarakatan di bidang jasa konstruksi yang telah ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Menteri Hukum dan HAM, pada tanggal 27 Juli 2018.,” kata Utami dalam sambutannya  sebelum meresmikan secara langsung kegiatan pelatihan tersebut

“Hingga saat ini jumlah narapidana yang telah mengikuti pelatihan Jasa konstruksi dan mendapatkan sertifikat keterampilan kerja sebanyak 1.041 orang,” tambahnya

Ditjen PAS bersama Ditjen Bina Konstruksi akan mengembangkan kegiatan pelatihan tersebut, terus merambah lapas – lapas lain di seluruh Indonesia.

“Semoga segera terwujud kegiatan pelatihah  serupa di Lapas / Rutan lainnya di seluruh Indonesia, sehingga Indonesia memiliki tenaga terampil, terlatih dan profesional serta perwujudan nawacita Presiden Jokowi, dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia Indoensia melalui program Indonesia bekerja, peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional dan revolusi karakter bangsa,” ucap Utami.

“Yang paling utama adalah pelatihan ini m erupakan bekal nyata bagi warga binan untuk kembali ke masyarakat, menjadi manusia mandiri yang bukan menjadi beban masyarakat, tetapi penyokong penting pembangunan ekonomi, baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat banyak,” kata Utami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement