Selasa 09 Oct 2018 17:42 WIB

Rumah Sakit Temukan Kasus Depresi Akibat Gempa Palu

Pasien depresi telah ditangani oleh psikiatri dan dokter jiwa.

Red: Nur Aini
Sejumlah warga korban bencana gempa bumi dan tsunami dirawat di Rumah Sakit Lapangan Yonkes Kostrad, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga korban bencana gempa bumi dan tsunami dirawat di Rumah Sakit Lapangan Yonkes Kostrad, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Rumah Sakit Daerah Madani Palu, Sulawesi Tengah, menemukan kasus depresi akibat bencana alam gempa bumi dan terjangan tsunami yang melanda Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi pada 28 September 2018 lalu.

"Untuk kasus ini, yang saya sempat lihat dengan kejadian ini sudah muncul dua kasus yang keduanya wanita berusia 30 tahunan," kata Direktur RSD Madani Palu, Nirwansyah Parampasi saat ditemui di Palu, Selasa (9/10).

Hal tersebut, jelasnya, karena kedua korban tersebut terguncang akibat bencana alam yang dihadapinya hingga memiliki kecemasan merasa seolah-olah bumi bergetar dan takut dengan suara-suara keras.

"Tetapi kami sudah melakukan penanganan oleh psikiatri dan dokter jiwa yang tetap berada di Palu untuk menangani korban dengan trauma berat," ujarnya.

Kedua wanita tidak menjalani rawat inap di instalasi rawat jiwa di rumah sakit, namun hanya melakukan rawat jalan. "Keduanya dipulihkan melalui program-program penyembuhan trauma yang ditambah dengan obat anti-depresan," katanya.

Selain ditemukan dua kasus depresi, pihak rumah sakit juga menemukan pasien dengan kasus trauma seperti yang menimpa gadis remaja Risna dan ibunya. Nirwansyah mengatakan Risna mengalami trauma karena sempat terkubur selama 12 jam lebih hingga akhirnya tak sadarkan diri.

"Ketika bangun dia tidak ingat siapa ayah dan ibunya. Sementara sang ibu mengalami kecemasan ketika diam di satu ruangan. Keduanya kami berikan pendampingan psikolog dengan program pendekatan kejiwaan dengan harapan keduanya cepat pulih," terang dia.

Untuk kasus trauma dan kecemasan berlebihan, ia mengatakan adalah hal yang wajar jika jumlahnya akan meningkat menyusul bencana alam di Sulawesi Tengah ini.

Rumah Sakit Madani yang berada di wilayah Mamboro Kota Palu berada sekitar 1,5 kilometer (km) dari tepi pantai. Namun, selamat dari terjangan tsunami karena letaknya cukup tinggi dari garis pantai. Saat bencana alam tersebut, rumah sakit itu tetap beroperasi meski dengan keadaan yang seadanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement