Selasa 09 Oct 2018 16:34 WIB

Pendukung Jokowi-Ma'ruf Dikritik karena Politisasi Ratna

Pendukung Joko Widodo-Ma'ruf sudah membawa perkara hukum Ratna ke ranah politik.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
KH Ma'ruf Amin
Foto: Republika/Elba Damhuri
KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ali Lubis, berpendapat pernyataan cawapres Ma'ruf Amin tidak menggoreng kasus hoaks Ratna Sarumpaet bertolak belakang dengan pendukungnya. Ia menilai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf sudah membawa perkara hukum Ratna ke ranah politik.

"Bahkan saya melihat ada "dugaan" beberapa oknum pendukung Jokowi-Ma'ruf yang menggoreng kasus hoax ratna Sarumpaet masuk ke arah politik dengan melaporkan pasangan Prabowo-Sandi dan beberapa tokoh BPN ke polisi," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (9/10).

Bahkan, Ali mengatakan ada pendukung yang melaporkan ke Bawaslu RI dan meminta mendiskualifikasi pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi dari ajang Pilpres ini. Padahal, ia menyatakan, Prabowo adalah korban hoaks dari apa yang diceritakan oleh Ratna terkait penganiayaan terhadapnya.

"Kan enggak nyambung. Sementara yang kita ketahui bersama Pak Prabowo-Sandi dan tokoh tim BPN menjadi korban hoaks dari Ibu Ratna Sarumpaet," kata dia.

Ali melanjutkan, kalau memang Jokowi-Ma’ruf berkomitmen untuk tidak menggoreng kasus hoaks seharusnya ada peringatan kepada para pendukungnya. Termasuk, mencabut seluruh laporan terkait kasus hoaks Ratna.

"Saya meminta kepada Pak Kiai Ma'ruf Amin untuk mengingatkan pendukungnya untuk mencabut seluruh laporannya terkait kasus ini kepada Prabowo-sandi dan para tokoh BPN," katanya.

Sebelumnya, Ma'ruf membantah tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf telah mempolitisasi kasus hoaks aktivis Ratna Sarumpaet. Menurut dia, koalisinya hanya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwenang agar diproses sesuai aturan yang berlaku

Enggak pernah kami ngomong politisasi. Kami enggak pernah komen kok. Enggak ada komen kita. Itu urusan pihak yang berwenang, bukan urusannya kita. Pengawasannya kan ada, masak kita. Kita ini kan peserta," ujar dia di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (9/10).

Ma'ruf pun menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk menggoreng kasus yang melibatkan sejumlah tokoh dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut. Menurut dia, timnya hanya akan menggunakan cara-cara yang santun untuk memenangkan Pipres 2019.

"Wah, kami enggak ada gorang menggoreng itu gak ada. kami santun saja. Jalan aja," ujar ketua umum MUI nonaktif ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement