Selasa 09 Oct 2018 13:45 WIB

Pemberian Bantuan Bertahap Dikhawatirkan Munculkan Masalah

Warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp 50 juta.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Foto udara bangunan rumah warga korban bencana gempa bumi di Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (1/10).
Foto: ANTARA FOTO
Foto udara bangunan rumah warga korban bencana gempa bumi di Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyampaikan hasil verifikasi rumah rusak akibat gempa di NTB. Kepala BPBD NTB Muhammad Rum mengatakan, berdasarkan data pada Senin (8/10), jumlah rumah rusak yang telah diverifikasi mencapai 177.280 rumah, yang terdiri atas 63.680 rumah rusak berat, 26.536 rusak sedang, dan 87.064 rusak ringan.

Dia menjelaskan, warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan stimulan sebesar Rp 50 juta, rumah rusak sedang sebesar Rp 25 juta, dan rumah rusak ringan sebesar Rp 10 juta.

Rum menyebutkan pemberian bantuan diprioritaskan bagi warga yang rumahnya rusak berat. Untuk tahap pertama, terdapat 5.585 warga yang sudah mendapat bantuan senilai Rp 50 juta. Sedangkan tahap berikutnya diberikan dua kali pencairan masing-masing Rp 25 juta untuk 1.055 warga di Mataram dan 346 Sumbawa Barat.

"Kalau ada transfer berikutnya, seperti Mataram dan Sumbawa Barat itu dapatnya Rp 25 juta dulu," ujar Rum di Mataram, NTB, Selasa (9/10).

Rum mengkhawatirkan pemberian dana stimulan yang bertahap 50 persen lantaran akan menyebabkan keresahan masyarakat penerima karena belum ada kepastian waktu sisanya yang 50 persen sisanya.

"Itu yang kita tanya ke pemerintah pusat, hati-hati dengan kebijakan seperti ini yang kita khawatirkan ternyata kecepatan mereka bekerja lebih cepat dari pada uangnya turun lagi," lanjutnya.

Rum berharap, sisa dana stimulan yang sebanyak 25 juta dapat juga segera dicairkan agar pembangunan rumah yang dilakukan masyarakat bisa segera tuntas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement