Selasa 09 Oct 2018 10:27 WIB

Standar Ganda UFC

Pertarungan Khabib Nurmagomedov melawan Conor McGregor berakhir ricuh.

Khabib Nurmagomedov memiting Conor McGregor pada laga UFC 229 di Las Vegas, Sabtu (8/10) waktu setempat.
Foto: Stephen R. Sylvanie-USA TODAY/Reuters
Khabib Nurmagomedov memiting Conor McGregor pada laga UFC 229 di Las Vegas, Sabtu (8/10) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, Para fan pertarungan seni beladiri campuran (MMA) yang menonton sajian utama UFC 229 pada Ahad (7/10) menjadi saksi penampilan gemilang juara bertahan kelas ringan, Khabib Nurmagomedov atas Conor McGregor. Lewat teknik kuncian (submission) pada ronde keempat, Khabib menghentikan perlawanan McGregor untuk menjaga rekor 27 kemenangan tanpa terkalahkan.

Namun, plot pertarungan sengit empat ronde di dalam Oktagon yang seharusnya menjadi tajuk pemberitaan tergantikan oleh kericuhan yang melibatkan Khabib, McGregor dan masing-masing ofisial tim tak lama seusai pertarungan. Kericuhan mengerikan sekaligus memalukan, yang seharusnya tak terjadi dalam dunia olahraga yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

Saat laga, Presiden UFC Dana White memberikan keterangan resmi kepada pers. Kepada media, White menyatakan, bagaimana tindakan Khabib yang memanjat Oktagon kemudian merangsek rekan tanding McGregor, Dillon Danis tidak bisa diterima. Dia pun memberi sinyal bahwa Khabib tak akan lagi mendapatkan visa untuk bekerja di AS, dicegah oleh Komisi Atletik Nevada, dan kemungkinan pencopotan gelar.

"Ini sangat buruk. Tidak ada orang seharusnya yang melakukan hal demikian," kata White merujuk aksi Khabib usai laga, dikutip ESPN.

Kala McGregor langsung meninggalkan Arena T-Mobile seusai kericuhan, Khabib menyempatkan muncul di hadapan wartawan sekitar tengah malam waktu Las Vegas. Ia merasa harus menjelaskan sesuatu terkait sikap emosionalnya.

"Saya meminta maaf kepada Komisi Atletik (Nevada), ini bukan sisi baik saya, saya hanyalah manusia. Namun saya tidak mengerti mengapa orang membahas soal saya melompat keluar Oktagon sementara dia (McGregor) menyinggung agama saya, negara saya, ayah saya, dan datang ke Brooklyn menyerang bus dan hampir membunuh beberapa orang," kata Khabib.

Menutup keterangan pers dan menolak tanya jawab, Khabib yang adalah seorang muslim mengucap, "Alhamdulillah, saya tetap tak terkalahkan, saya adalah juara."

Jika apa yang dinyatakan Khabib adalah benar, mengapa Dana White hanya menyoroti aksi emosional Khabib? Mengapa hanya Khabib yang akan dievaluasi dan terancam sanksi dari UFC? Apakah tindakan-tindakan menjurus rasis McGregor tidak menjadi pertimbangan UFC? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu adalah adanya penerapan standar ganda.

Sebenarnya, bukan kali ini saja McGregor terlibat dalam kegiatan 'ekstrakulikuler' di luar laga. Seperti dirangkum oleh Forbes, Ahad (7/10), semua insiden berujung ricuh dan McGregor selalu lolos dari sanksi UFC.

Pada UFC 202, McGregor melempar Nate Diaz dengan botol dan menyebut Diaz dengan panggilan rasialis lantaran Diaz adalah seorang keturunan Meksiko-Amerika. Jelang laga kontra Floyd Mayweather Jr. pada 2017, McGregor juga kerap menggunakan langgam rasis demi meningkatkan rating.

"Saya meminta maaf kepada Komisi Atletik (Nevada), ini bukan sisi baik saya, saya hanyalah manusia. Namun saya tidak mengerti mengapa orang membahas soal saya melompat keluar Oktagon sementara dia (McGregor) menyinggung agama saya, negara saya, ayah saya, dan datang ke Brooklyn menyerang bus dan hampir membunuh beberapa orang." Khabib Nurmagomedov

Beberapa bulan kemudian, McGregor kembali menjadi sorotan lantaran melontarkan candaan gay. Dia memang kemudian meminta maaf, namun UFC tetap tak acuh.

Yang paling menghebohkan, tentunya aksi McGregor dan beberapa temannya pada April lalu saat menyerang sebuah bus yang berisi para petarung UFC, salah seorang di antaranya adalah Khabib.

Dalam rekaman video yang kemudian beredar viral, McGregor bisa terlihat melempar sebuah doli ke arah bus dan membuat pecah kaca jendela. Michael Chiesa dan Ray Borg menjadi di antara petarung yang cedera dan batal berlaga di Barclays Arena.

McGregor dan koleganya sempat ditahan dan diproses hukum. Ia kemudian menyetujui perjanjian banding yang membuatnya menghindari masa penahanan. Dia pun tidak kehilangan visa bekerjanya di AS.

Alih-alih menghukum McGregor atas insiden brutal penyerangan bus, UFC tetap memberikan panggung pertarungan bernilai jutaan dolar AS melawan Khabib. Rekaman gambar penyerangan bus malah digunakan sebagai bahan promosi Khabib vs McGregor. UFC juga mengajukan kontrak (yang belum pernah terjadi sebelumnya) kepada McGregor agar bersedia melakoni beberapa laga di Oktagon.

"Banyak kejadian yang lebih buruk terjadi di olahraga lain," respons Dana White, beberapa hari setelah insiden penyerangan bus, dikutip LA Times.   

Kasus Paul Daley

Perlakuan UFC kepada McGregor berbanding terbalik terhadap Paul Daley. Daley adalah petarung kulit hitam asal Inggris Raya yang secara permanen dilarang tampil lagi di UFC sejak 2010.

Penyebab sanksi berat yang diterima Daley bisa dibilang jauh lebih 'enteng' ketimbang apa yang selama ini diperlihatkan McGregor. Pada UFC 113 kontra Josh Koscheck, Daley melemparkan upper-cut keras ke muka Koscheck segera setelah tanda akhir ronde pertarungan berbunyi.

"Dia tidak akan pernah lagi bertarung di UFC," kata White, setelah UFC 113.

White tetap teguh atas perkataannya meski Daley kemudian tidak berurusan dengan hukum dan Koscheck tidak menuntutnya. Karier Daley di UFC pun berakhir.

"Perbedaan saya dan McGregor adalah jumlah uang yang dihasilkan McGregor untuk UFC. Itulah," kata Daley kepada LA Times dan USA Today.

"Apakah McGregor melakukan hal yang lebih buruk? Iya tentu. Dia dan teman-temannya memaksa masuk ke Barclays Center. Mereka menyerang bus, melukai beberapa orang dan tetap diperbolehkan bertarung?"," kata Daley melanjutkan.

"Sangat jelas ada standar ganda. [McGregor] seharusnya diperlakukan sama seperti yang saya terima. Namun, dia adalah Conor McGregor, dia menciptakan uang untuk UFC, sehingga..."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement