Senin 07 Apr 2025 11:33 WIB

Petarung UFC Ini tak Terima Dituduh Curang di Banyak Laga

Chandler mendapatkan tuduhan dari lawan-lawannya di masa lalu.

Justin Gaethje, kiri, bereaksi terhadap pukulan dari Michael Chandler selama pertarungan seni bela diri campuran ringan di UFC 268, Sabtu, 6 November 2021, di New York.
Foto: AP/Corey Sipkin/FRE171667 AP
Justin Gaethje, kiri, bereaksi terhadap pukulan dari Michael Chandler selama pertarungan seni bela diri campuran ringan di UFC 268, Sabtu, 6 November 2021, di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Menjelang pertarungan melawan Paddy Pimblett di Ultimate Fighting Championship (UFC) 314, petarung kelas ringan Michael Chandler tidak terima dituduh curang oleh beberapa pihak saat bertarung di UFC. Chandler mendapatkan tuduhan dari lawan-lawannya di masa lalu yang menyatakan bahwa dia berusaha keras untuk melakukan kecurangan selama pertarungan.

"Saya adalah seorang pria yang mencoba melakukan sesuatu dengan benar, mencoba memperlakukan orang lain dengan benar, melakukan segala sesuatunya dengan kehormatan dan rasa hormat. Maka, narasi tentang kecurangan itu sulit diterima," kata Michael Chandler dalam laporan laman MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Senin (7/3/2025).

Baca Juga

Justin Gaethje mengklaim bahwa "hampir semua hal" yang dilakukan Chandler di luar peraturan selama pertarungannya layak mendapatkan pengurangan poin. Sementara, Dustin Poirier secara rutin mengecam mantan juara Bellator tersebut karena memasukkan jari ke dalam mulutnya saat mereka bertarung pada 2022.

Selain itu, Chandler menerima tuduhan kecurangan dengan melontarkan beberapa pukulan di bagian belakang kepala Charles Oliveira pada pertarungan mereka November 2024 lalu. Petarung asal Amerika itu menanggapi berbagai tuduhan kepadanya sebagai bagian dari pengadilan opini publik namun tetap saja sulit diterimanya.

Banyak orang, dia melanjutkan, memiliki kecurigaan licik tentang dirinya yang bersikap baik di depan kamera dan berlaku buruk di belakang kamera.

"Maksud saya, narasi itu sulit. Orang-orang tidak benar-benar mengenal saya. Kecuali anda berada di lingkaran dalam saya, anda tidak tahu siapa saya sebenarnya di luar (saat) di depan kamera," tutur dia.

Dia menjelaskan, saat bertarung dengan Poirier, ia memang memegang mulutnya karena ia berpikir itu adalah dagunya. Menurutnya, banyak hal terjadi dalam sebuah pertarungan.

"Apakah anda akan meraih dan memegang lehernya? Apakah anda akan memasukkan jari-jari anda ke dalam sarung tangan? Ya. Hal-hal itu akan terjadi dalam sebuah pertarungan," ujar dia.

Dalam laga melawan Charles Oliveira, Chandler menambahkan, Oliviera menancapkan dagunya sangat dalam ke rongga matanya hingga ia mengira akan mengalami kebutaan. Aksi Oliviera itu itu merupakan hal ilegal.

"Saya tidak akan pernah mengatakan bahwa Charles Oliveira adalah seorang penipu. Tubuhnya bereaksi dan melakukan berbagai hal tanpa seizin otaknya. Anda berada dalam kondisi bertarung atau lari. Sesuatu akan terjadi. Maka, itu adalah narasi yang sulit," kata Chandler.

Chandler memiliki rekor dua kemenangan dan empat kekalahan dalam enam penampilannya di dalam octagon. Petarung berjulukan "Iron" itu mengincar kemenangan pertamanya dalam tiga tahun terakhir, saat ia kembali memasuki arena pada April 2025.

Sebelum minggu pertandingan melawan Pimblett, Chandler mengaku menghargai Pimblett yang bersikap biasa saja atau bersenang-senang dengan narasi tersebut, walau petarung berbobot 155 kilogram itu menyadari bahwa tidak semua atlet kelas ringan memiliki sikap yang sama.

"Saya menghormati Paddy karena tidak membesar-besarkan hal itu. Maksud saya, saya kira itu adalah tanda kelemahan saat anda mulai berbicara tentang seseorang yang curang," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement