REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Bantuan Teknis Jerman (THW) mengirim 40 generator listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari di wilayah Sulawesi Tengah yang saat ini masih belum stabil akibat bencana gempa dan tsunami. Lembaga tersebut juga membantu mengoperasikan perangkat sistem komunikasi di wilayah tersebut.
Berdasarkan rilis pers Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Senin (8/10), bantuan tersebut tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin sebelum didistribusikan ke Palu, Sulawesi Tengah. Pengiriman generator listrik yang didanai Bantuan Darurat Kementerian Luar Negeri Jerman tersebut merupakan permohonan pemerintah Indonesia agar memberikan bantuan secara spesifik sesuai yang diperlukan masyarakat di daerah bencana.
Staf THW akan membantu pihak berwenang Indonesia dalam pemasangan dan pemakaian generator tersebut. Selain bantuan itu, Jerman juga saat ini menjadi kontributor terbesar bagi Dana Tanggap Darurat Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (CERF) yang telah mengalokasikan 15 juta dolar AS untuk upaya bantuan pemulihan bencana di Sulawesi Tengah.
Kementerian Luar Negeri Jerman juga turut menyediakan bantuan senilai 1,5 juta euro untuk daerah terdampak di Sulawesi. Uni Eropa juga memberikan kontribusi berarti dalam upaya bantuan secara keseluruhan.
Di samping bantuan dari pemerintah, anggota-anggota organisasi bantuan Jerman ISAR telah tiba di zona bencana di Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10). Tim ini tiba untuk membantu tim penanggulangan bencana dari Indonesia dalam memproduksi air bersih. Beberapa peralatan yang digunakan akan disumbangkan dan dibiarkan tetap ada di Indonesia untuk pemakaian mendatang.
Sebelumnya, dalam peringatan Hari Penyatuan Jerman di Jakarta pada 3 Oktober 2018, Duta Besar Jerman yang ditunjuk untuk Indonesia Peter Schoof telah mengumumkan kesiapan Jerman untuk membantu pemerintah Indonesia dalam masa pemulihan pascabencana di Sulawesi Tengah. "Pada prinsipnya, kami siap jika diminta. Ketika kami mendengar bahwa kami dibutuhkan, kami akan tiba di sini dalam satu hari," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika