REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan sekitar 90 persen fasilitas kesehatan di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi sudah pulih. Saat ini, 11 dari 16 rumah sakit yang ada di tiga wilayah terdampak sudah aktif memberikan layanan kesehatan.
Dia juga menjabarkan dari 50 Puskesmas di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi yang terdampak gempa hingga rusak sangat sedikit. "Hanya sedikit yang rusak secara fisik bangunannya, yang lain tidak rusak. Tapi tidak berfungsi karena tenaganya yang tidak ada," kata Yurianto di Palu, Senin (8/10).
Puskesmas yang tidak aktif karena ditinggalkan oleh petugas kesehatan yang juga menjadi korban gempa kini diisi oleh tenaga medis dari relawan. Tim kesehatan memiliki 1.117 tenaga medis untuk mengisi kekosongan tenaga di 50 Puskesmas yang ada.
Yurianto menerangkan saat ini Kementerian Kesehatan mementingkan untuk menjalankan fungsi layanan rumah sakit dengan tenaga kesehatan dari para relawan. Ke depannya, ia berharap para tenaga kesehatan daerah setempat sudah aktif kembali hingga fasilitas layanan kesehatan berjalan normal seperti sebelum terjadi bencana.
Dia belum bisa menakar jumlah kerugian akibat fasilitas kesehatan yang rusak. Sebab, ia mengatakan, harus menunggu penilaian kualitas bangunan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Mulai Senin (8/10) ini, para aparatur sipil negara di wilayah terdampak gempa Provinsi Sulawesi Tengah sudah mulai bekerja kembali. Mereka termasuk para pegawai dari Dinas Kesehatan yang bertugas di rumah sakit dan Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Reni Lamajino mengatakan ASN di Dinas Kesehatan yang sudah mulai bekerja per hari ini sekitar 40 persen.
Dia mengatakan kebanyakan para ASN tersebut yang tidak terlalu terdampak gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang terjadi pada Jumat (28/9).
Reni menargetkan hingga pekan depan sudah 90 persen ASN bidang kesehatan di Sulawesi Tengah sudah masuk bekerja untuk menjalankan fungsi layanan kesehatan.