REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo selama ini kerap difitnah sebagai presiden yang anti terhadap Islam. Namun, Jokowi hanya memilih berdiam diri dan fokus untuk mengurus pekerjaannya sebagai pemimpin negara.
Kali ini Jokowi angkat bicara terkait tuduhan anti-Islam itu. Hal ini disampaikan Jokowi saat diwawancara dalam talk show yang ditayangkan Jak TV pada Ahad (7/10) malam.
Jokowi mengatakan, tuduhan anti-Islam itu memang kerap diulang-ulang di media sosial. Padahal, menurut dia, tuduhan itu hanyalah sebuah hoaks atau berita bohong. Dia pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah anti terhadap Islam.
"Bagaimana saya anti-Islam? Saya muslim, tiap hari juga selalu dengan ulama, dengan kiai, minggu juga ketemu dengan habaib, dengan ustadz. Yang anti ulama di mana?," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, ia tidak pernah anti terhadap ulama. Jokowi mengaku justru sering masuk ke pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.
"Setiap minggu, setiap bulan juga masuk pesantren, terus yang anti-ulama yang sebelah mana?," ucap Jokowi.
Karena itu, dia meminta kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada isu hoaks yang menyebut dirinya anti-Islam tersebut ataupun terhadap hoaks lainnya. Menurut dia, masyarakat sudah saatnya melihat fakta-fakta yang sebenarnya.
"Jangan dibolak balik dan masyarakat harus mulai berani melihat fakta-fakta. Perjalanan ini harus dilihat betul, jangan menerima kabar-kabar yang diambil dari media sosial yang belum dicek, belum dikroscek faktanya," kata Jokowi.