Ahad 07 Oct 2018 23:36 WIB

Rumah Tertimbun Lumpur, Anak Muda Palu Coba Cari Ijazahnya

Ijazah, dokumen penting ini diperlukan anak muda Palu untuk kelak melamar pekerjaan.

Tim SAR mengevakuasi seorang korban gempa yang tercebur lumpur di Kompleks Perumahan Kelurahan Petobo Palu, Sulawesi Tengah (2/10).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Tim SAR mengevakuasi seorang korban gempa yang tercebur lumpur di Kompleks Perumahan Kelurahan Petobo Palu, Sulawesi Tengah (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sejumlah anak muda Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, gusar menatap masa depannya. Mereka kehilangan ijazah semua jenjang pendidikan usai gempa mengguncang wilayah itu pada Jumat (28/9) petang.

"Ijazah saya hilang karena rumah kemasukan lumpur," ucap Rostian, salah seorang warga di Dusun Ranoropa Desa Loru, Kecamatan Biromaru, lirih, Ahad.

Rostian berusaha optimistis. Ia terus mencari walau peluang menemukan ijazahnya terbilang kecil.

Rostian bukan saja berjuang melanjutkan pencarian terhadap ijazahnya. Keluarga dan dokumen penting rumah dan tanah keluarganya juga belum ada titik terang keberadaannya.

"Pencarian terus berlangsung meski lokasi permukiman kami mayoritas sudah tertimbun dan terseret lumpur," ujarnya.

Andaikan ijazahnya tak ketemu, Rostian berharap ada solusi dari pemerintah terhadap surat tanda tamat belajar yang hilang karena peristiwa gempa tersebut. Rostian saat ini berusia 28 tahun. Ia menamatkan pendidikan SLTA sederajat tahun 2008.

Bagi Rostian dan generasi muda Palu, ijazah menjadi dokumen terpenting untuk mencari kerja di perusahaan swasta, perusahaan milik negara dan daerah, serta mengabdi sebagai ASN.

Selain Rostian, hal sama juga dialami warga dusun setempat, yakni Abdul Wahab, Fahmil, Aprizal, Wiwis, Nur Ain, dan Dini. Herni, ibu kandung dari Dini, mengatakan, ijazah anaknya juga belum di temukan pascagempa disertai lumpur.

"Padahal, anakku itu berencana melanjutkan pendidikan strata satu di IAIN Palu, tapi sekarang ijazahnya belum didapat," ungkap Herni.

Baca juga: Jumlah Korban Gempa Sulteng Hampir Tembus 2.000 Jiwa

Herni mengaku bahwa Dini juga tengah mempersiapkan berkas untuk mengikuti seleksi CPNS formasi umum. Kini, harapan itu sirna karena semua berkas yang harus disiapkan belum ditemukan.

Sebelumnya, Lurah Petobo Masrun yang dihubungi Antara memperkirakan sekitar kurang lebih 5.000 unit rumah terseret lumpur saat gempa dan lumpur mengguncang Petobo. Saat peristiwa itu, warga berlari menyelamatkan diri hanya membawa badan dan pakaian di badan.

Tidak ada satu pun berkas atau dokumen penting yang dapat diselamatkan saat bencana menerjang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement