Ahad 07 Oct 2018 16:27 WIB

Korban Gempa-Tsunami Sulteng Jadi 1.763 Orang

Korban luka berat berjumlah 2.632 orang yang dirawat di rumah sakit.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah.
Foto: ANTARA/GALIH PRADIPTA
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai 1.763 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban terus bertambah karena evakuasi korban masih dilakukan.

"Jumlah korban jiwa terus bertambah karena tim SAR gabungan yang dikoordinir oleh Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM, relawan, juga masyarakat melakukan pencarian korban, tercatat 1763 orang meninggal dunia," ujar dia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Ahad (7/10).

Sutopo merinci jumlah korban meninggal dunia tersebut, sebanyak 1.519 jenazah ditemukan di Palu, 159 jenazah ditemukan di Kabupaten Donggala dan 69 korban meninggal ditemukan di Sigi. Sementara itu, 15 jenazah ditemukan di Parigi Moutong dan satu jenazah ditemukan di Pasangkayu (Sulawesi Barat).

Ia menambahkan, dari jumlah korban meninggal dunia tersebut, satu di antaranya merupakan warga negara asal Korea Selatan. "Dari 1.763 orang meninggal dunia tadi sudah termasuk satu warga negara Korea Selatan," kata Sutopo.

Ia menyebut, korban meninggal dunia paling banyak ditemukan di Kota Palu. Menurut dia, hal itu karena gempa dan tsunami yang terjadi di kota tersebut. Ia mengatakan, diperkirakan masih banyak korban yang tertimbun dan belum diketahui keadaannya di daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulteng.

"Kota Palu memang paling banyak dan korban paling banyak adalah disebabkan tsunami. Masih banyak korban yang belum (ditemukan) diperkirakan tertimbun dan belum ditemukan sampai saat ini," kata Sutopo.

Sementara, korban luka berat berjumlah 2.632 orang yang dirawat di rumah sakit. Korban hilang sebanyak 265 orang dan korban tertimbun reruntuhan bangunan 152 orang. Pengungsi terdampak gempa dan tsunami menjadi 62.359 orang yang tersebar di 147 titik.

"Pengungsi berkurang atau turun dibandingkan dua hari yang lalu karena sebagian masyarakat telah kembali ke rumahnya, sebagian masyarakat mengungsi evakuasi ke luar dari Kota Palu mereka ada yang ke Makassar, Jakarta, Gorontala, Balikpapan, dan lainnya," jelas Sutopo.

Baca juga, Kisah di Balik Relawan Pengangkut Jenazah Korban Palu

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement