REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI kembali mengirimkan 26 dokter spesialis untuk mempercepat penanganan warga masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka membantu menangani 612 pasien yang berada di Rumah Sakit (RS) Tingkat IV Wirabuana, Palu, Sulteng.
Para dokter spesialis itu berasal dari berbagai RS TNI dan RS umum yang ada di seluruh Indonesia, di antaranya Medan, Makassar. dan Jakarta. Salah satu rumah sakit yang ditangani oleh mereka adalah RS Wirabuana yang lokasinya berada di Jalan Sisingamangaraja No 4 Kota Palu.
Kepala RS Wirabuana Palu, Mayor Ckm Dudy Kusmartono, mengatakan, hari kedelapan pascabencana gempa bumi dan tsunami, jumlah pasien yang dirawat di sana ada 612 orang. Dari ratusan pasien itu, umumnya merupakan wanita dan anak-anak.
"Dari 612 pasien yang di tangani oleh RS Wirabuana, rata-rata pasien diberikan penanganan operasi yang berbeda-beda seperti operasi debridemen, patah tulang, sochiosecaria dan usus buntu," ujar dia berdasarkan keterangan pers yang Republika.co.id terima, Sabtu (6/10).
Dudy menjelaskan, bagi pasien yang membutuhkan penanganan lanjutan akan diberikan rujukan untuk dirawat di rumah sakit yang lebih lengkap. Mereka dirujuk ke Rumah Sakit Makassar atau KRI Soeharso-990 TNI AL.
Ia juga menjelaskan, pasien yang dirujuk ke rumah sakit lebih besar adalah yang terkena tetanus dan beberapa pascamelahirkan yang mengalami pendarahan hebat. Di RS Wirabuana, mereka tidak memiliki stok darah yang cukup sehingga membutuhkan penanganan yang lebih dan memiliki alat serta ruang operasi yang lengkap.
Dudy juga mengatakan, delapan hari pascabencana gempa dan tsunami ini, RS Wirabuana telah melakukan operasi melahirkan 19 pasien. “Sebanyak 19 bayi telah lahir dengan selamat di rumah sakit ini,” katanya.