REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan perbaikan fasilitas di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Selatan pascagempa beberapa waktu lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Pramintohadi Sukarno mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap penumpang dari dan menuju Palu.
Selain untuk aktivitas penumpang penerbangan komersil, perbaikan Bandara Palu yang saat ini tengah dikerjakan tersebut juga untuk kebutuhan bantuan kemanusian korban gempa. "Ini juga untuk mengakomodir para relawan yang datang ke Oalu serta pendistribusian bantuan kemanusiaan," kata Pramintohadi, Jumat (5/10).
Untuk itu, Pramintohadi memastikan pembenahan dan perbaikan Bandara Palu saat ini temgah dilakukan. Selain itu, pembersihan gedung terminal dan pengecekkan struktur telah dilakukan di Bandara Palu tersebut.
"Sekarang sedang mempersiapkan penguatan struktur serta perbaikan lainnya sehingga lantai satu dapat dipergunakan sementara. Insya Allah hari Ahad bisa beroperasi optimal," ujar Pramintohadi.
Selain perbaikan gedung terminal, saat ini juga tengah dilakukan perbaikan landasan pacu yang mengalami keretakan yaitu sisi 15. Perbaikan di landasan pacu siso 15, kata dia, terus dilakukan dan ditargetkan pada 11 Oktober 2018 dapat difungsikan menjadi sepanjang 2.250 meter.
"Pekerjaan cor lean concrete landasan pacu 15 mulai hari ini dilakukan, mudah-mudahan pada 11 atau 12 Oktober landasan pacu 15 dapat digunakan agar dapat didarati oleh pesawat yang lebih besar," jelasnya.
Sebelumnya, gempa bumi dan tsunami melanda wilayah Sulawesi Tengah pada akhir September lalu memberikan berbagai dampak, salah satunya infrastruktur transportasi. Salah satunya, bencana alam tersebut menelan banyak korban jiwa dan berdampak pada fasilitas umum termasuk Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri.