Jumat 05 Oct 2018 19:28 WIB

Korban Gempa Lombok Bersyukur Dibangunkan Rumah Keong

MDMC akan mendukung menjadi kawasan wisata rumah Siput dilengkapi museum gempa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) membangun rumah keong atau dome bagi warga terdampak gempa di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10).
Foto: republika/nursyamsyi
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) membangun rumah keong atau dome bagi warga terdampak gempa di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Awaludin tengah asyik memplester bagian dinding luar untuk calon rumah barunya. Dari kejauhan, rumah Awaludin tampak tak biasa lantaran bentuknya yang bundar dan seperti keong.

Maklum saja, calon rumah barunya merupakan hasil bantuan dari Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

MDMC menyebut rumahnya ini dengan sebutan rumah Sisok (Siput atau Keong) sebagai satu contoh dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak akibat gempa.

Rumah lama Awaludin di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, rusak parah akibat gempa. Selama ini, dia dan istri serta ketiga anaknya tinggal dengan menggunakan tenda darurat.

Ia mengaku bersyukur mendapat bantuan ini. Dia meyakini konsep rumah keong mampu menghapus kekhawatirannya akan bencana gempa.

"Alhamdulillah sangat senang dengan bantuan ini, insyaAllah tahan gempa dan terlindungi juga dari musim hujan yang akan datang," ujar Awaludin kepada Republika.co.id di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Jumat (5/10).

Awaludin menyambut positif rencana MDMC yang akan membangunkan rumah keong lebih banyak di wilayahnya agar bisa menjadi salah satu destinasi wisata ke depan. Dia berharap, kehadiran rumah keong yang dibangun di atas pondasi rumah lamanya mampu mendorong para tetangga untuk melakukan hal serupa.

"Tetangga sudah mulai bertanya dan mengaku ingin juga buat rumah seperti ini. Alhamdulillah terima kasih banyak MDMC yang sudah membantu saya dan keluarga," ucap dia.

Pembina MDMC Lombok Tengah Lalu Muhammad Amin mengatakan, hikmah bencana gempa bumi harus dimaknai sebagai momentum kebangkitan semangat baru.

"Masyarakat harus mampu menciptakan karya yang monumental seperti membuat hunian tetap yang bahan baku dan teknologinya bisa dibuat sesuai kreasi inovasi lokal sejajar dengan perkembangan dunia. Maka lahirlah rumah Sisok atau siput ini dirancang menjadi rumah tumbuh," ujar Amin.

Pria yang juga menjabat sebagai Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah itu menambahkan, MDMC akan mendukung menjadi kawasan wisata rumah Siput dilengkapi museum gempa yang akan mampu menyediakan informasi utuh tentang sejarah gempa Lombok dan gambaran utuh peristiwa di mana wilayah ini berada di kaki Gunung Rinjani.

"Agar masyarakat menjadi pemilik, maka mereka harus ahli membuat rumah Sisok. MDMC mendukung pelatihan masyarakat setempat menjadikan tenaga ahli dengan pelatihan dua pekan," kata Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement