Jumat 05 Oct 2018 18:02 WIB

Intensitas Gempa Susulan di Sulteng Menurun

Hingga tadi pagi telah terjadi 437 gempa susulan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/10).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan intensitas gempa susulan di Sulawesi Tengah (Sulteng) semakin menurun. Masyarakat diharap tidak perlu khawatir.

"Gempa-gempa susulan terjadi karena lempeng bumi mencari keseimbangan sistem sesar dan antarlempeng," katanya dalam jumpa pers terkait penanganan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/10).

Ia menambahkan hingga Jumat pukul 06.00 WIB, telah terjadi 437 gempa susulan. Dia memperkirakan gempa susulan akan terus terjadi dengan intensitas menurun, bisa jadi mencapai 1.000 kejadian.

Hingga Kamis (4/10) pukul 21.00 WITA, korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 1.424 orang. Ribuan korban meninggal juga sudah dimakamkan.

"Jumlah korban meninggal dunia yang tim pencarian dan pertolongan temukan kemarin 103 orang. Data masih bisa berubah dan bergerak karena pencarian masih terus dilakukan," jelasnya.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement