Jumat 05 Oct 2018 04:51 WIB

Prabowo Dinilai Perlu Evaluasi Tim Pemenangannya

Tim Prabowo dianggap punya persoalan dalam mengelola informasi untuk manuver politik.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Reiny Dwinanda
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno (kanan).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai tim pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno punya persoalan dalam mengelola dan menggunakan informasi untuk melakukan manuver politik. Menurutnya, Prabowo perlu mengevaluasi tim pemenangannya dengan saksama.

Hal itu disampaikan Rico menyusul beredarnya kabar hoaks yang bermula dari cerita bohong pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet. "Ada masalah yang cukup akut dari cara tim ini dalam mengelola, mencari, dan menggunakan informasi dalam bermanuver politik. Menurut saya, baiknya Prabowo segera overhaul," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (4/10).

Rico mengatakan, jika upaya membongkar susunan tim pemenangan tidak memungkinkan, maka mantan Danjen Kopassus itu perlu mencari solusi lain. Misalnya, dengan mengupayakan adanya alternatif tambahan mesin pemenangan.

photo
Kronologi berkembangnya hoaks Ratna Sarumpaet.

Dengan begitu, tubuh di tim pemenangan Prabowo-Sandiaga betul-betul dapat menjalankan kerja politiknya dengan maksimal. Di lain sisi, Rico mengungkapkan, dampak elektabilitas kasus ini terhadap Prabowo-Sandiaga belum bisa diketahui.

Butuh waktu lebih lanjut untuk menelaahnya. Namun, Rico memerhatikan, cerita bohong Ratna bisa berakibat pada rusaknya soliditas parpol koalisi pendukung Prabowo.

"Kalau saya mencermati, yang rusak pertama kali adalah soliditas partai pendukung prabowo. Kalau elektabilitas ini masih perlu waktu untuk melihat," ungkap dia.

Baca juga: Hoaks Ratna akan Gerus Suara atau Untungkan Prabowo-Sandiaga

Menurut Rico, Prabowo juga tampak seperti sendirian memasang badan ketika menghadapi kasus Ratna. Terlepas dari hadirnya politikus senior PAN Amien Rais yang menemani Prabowo dalam jumpa pers terkait masalah Ratna, Selasa (2/10) lalu, Rico tidak melihat ada pimpinan parpol lain yang memberikan dukungan.

"Terlihat sampai saat ini Prabowo seperti pasang badan sendiri, seperti tidak ada pembelaan yang cukup gencar dari tokoh-tokoh politik partai," ujar Rico.

Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyuddin meyakini peristiwa hoaks yang dimunculkan Ratna Sarumpaet tidak akan berdampak buruk terhadap elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menilai, dalam persoalan itu Prabowo adalah pihak yang dirugikan.

"Kami yakin kejadian itu tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas Pak Prabowo," kata Suhud.

Suhud mengungkapkan, publik tentu bisa menilai apa yang terjadi dalam persoalan Ratna dan kaitannya dengan Prabowo. "Dalam hal ini Pak Prabowo adalah pihak yang dirugikan karena dibohongi oleh cerita Ratna," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement