REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah saat ini tengah menyusun mekanisme untuk menampung dana bantuan asing bagi korban bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng). Dana bantuan asing itu, kata dia, nantinya akan dimanfaatkan untuk pemulihan dan rekonstruksi pascabencana.
"Jadi sekarang kita membuat semacam mekanisme untuk bagaimana menampung kalau dia dalam bentuk uang, karena seperti penekanan dari sidang kabinet kemarin, kita lebih ingin memanfaatkan dalam rangka memulihkan dan membangun kembali," jelas Sri Mulyani di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/10).
Kendati demikian, tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi ini masih akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, saat ini pemerintah masih fokus untuk melakukan evakuasi dan masa tanggap darurat.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menyebut hingga saat ini total dana bantuan dari beberapa negara lainnya masih dikalkulasikan. Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, Presiden dan Wapres akan terus memonitor perkembangan yang dilakukan selama masa tanggap darurat.
"Karena fokusnya adalah menyelamatkan jiwa dan mengembalikan aktivitas secepat mungkin. Karena ini banyak sekali yang jadi korban dan infrastrukturnya rusak. Kalau sudah ada design bangun kembali, nanti kita akan lihat estimasinya berapa," ujarnya.
Proses pembangunan kembali wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah ini juga sama dengan proses yang dilakukan untuk daerah bencana Lombok dan sekitarnya. Pemerintah akan mengidentifikasi total rumah yang rusak terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Namun untuk infrastruktur ekonomi dan sosial seperti sekolah, rumah sakit, ini merupakan daerah yang prioritas dan ini akan diestimasi," ungkapnya.
Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana gempa disusul tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, hingga Kamis (4/10) pukul 18:00 WITA mencapai 1.558 orang. Berdasarkan data yang diterima dari Posko Satgasgab Tanggap Darurat Bencana Tsunami Sulawesi Tengah di Palu, korban meninggal dunia tersebut merupakan hasil dari operasi gabungan evakuasi korban bencana alam di Palu hingga Donggala.