Jumat 05 Oct 2018 00:57 WIB

Yudi Latif Isi Pembekalan Caleg-Caleg Muda

Pelatihan dikemas dalam Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan 8.

Rep: Rizky Suryarandhika/ Red: Angga Indrawan
Yudi Latif
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Yudi Latif

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Sekitar 40 pemuda calon legislatif dari latar belakang daerah dan partai berbeda menerima pelatihan soal Pancasila dan geopolitik internasional. Pelatihan dikemas dalam Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan 8 yang dibuka pada hari Senin (1/10).

Mantan Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembina Ideologi Pancasila, Yudi Latif mengisi pelatihan hari pertama. Ia menyampaikan supaya caleg muda memiliki visi dan misi yang sejalan dengan semangat Pancasila.

“Ketika nanti menyusun legislasi, memimpin apapun, orientasi kita adalah melindungi segenap bangsa,  artinya manusia dan seluruh tumpah darah, segenap alam semesta yang ada di dalamnya yang merupakan esensi kebajikan tertinggi dari Pancasila”, katanya seperti dalam keterangan pers, Kamis (4/10).

Ia menilai perlu ada upaya membumikan Pancasila dalam kehidupan anak muda. Caranya dengan memahami lima isu strategis yaitu pemahaman Pancasila, inklusi sosial, keadilan sosial, pelembagaan Pancasila, dan keteladanan Pancasila.

“Menjalankan Pancasila bukan sekadar menunaikan kepentingan negara. Kalau anak muda menjalankan, memahami dan melaksanakan Pancasila, maka mereka sedang menumbuhkembangkan prestasinya untuk menjadi generasi yang lebih baik dibanding kualitas generasi kepemimpinan yang sebelumnya", ujarnya.

Pada kelas berikutnya, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kemenlu, Siswo Pramono menjabarkan pentingnya pemahaman perkembangan geopolitik. Tujuannya guna memastikan proyeksi keamanan dan kepentingan nasional di masa depan.

“Dalam konteks hubungan internasional, berbagai kepentingan pasti ada common interest-nya, meski value masing-masing berbeda. Inilah yang harus dipahami oleh pemimpin-pemimpin muda di Indonesia. Dialog adalah kunci," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement