REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Muzani, mengatakan, Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM) tetap solid pascakebohongan Ratna Sarumpaet. Ia menyatakan, kebohongan Ratna merupakan ujian untuk meraih kemenangan pada Pilpres 2019.
"Tidak ada imbas, kami semua solid dan tetap yakin bahwa ujian untuk kemenangan akan selalu kami hadapi. Ke depan, mungkin akan lebih berat daripada ini," kata Muzani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/10).
Dia menyatakan, kasus Ratna menjadi pelajaran bagi koalisi Prabowo-Sandiaga dan pihaknya akan lebih berhati-hati ke depannya. Menurut dia, BPN Prabowo-Sandiaga merupakan tim baru dengan anggota yang berasal dari berbagai sifat.
Baca Juga:
- KIK Komitmen Lawan Hoaks & Tagih Janji Pemilu Damai Prabowo
- Dahnil: Ratna Sarumpaet Dipecat Supaya Pemilu Bebas Hoaks
- Bawaslu Minta Semua Pihak Lebih Teliti dengan Hoaks
Ia menambahkan, BPN Prabowo-Sandi harus melakukan koreksi diri dari dalam dan itu memerlukan kejernihan serta kehati-hatian. "Lalu, terkait indikasi adanya penyusup, sudah biasa, nanti pihak sana mengatakan ada penyusup. Tidak perlu terlalu pusing, Prabowo juga santai-santai saja," ujarnya lagi.
Muzani yang merupakan sekjen Partai Gerindra itu mengatakan Prabowo biasa saja setelah dibohongi Ratna. Sebab, Prabowo sudah berkali-kali menghadapi situasi seperti itu dibohongi orang. Dia mengakui, saat ini situasinya terjadi perebutan simpati masyarakat dan saling mencari kekuatan serta saling melipatgandakan kelemahan lawan.