Kamis 04 Oct 2018 01:30 WIB

AGP Kirim Relawan dan Bantuan Logistik ke Palu-Donggala

AGP membawa sejumlah barang bantuan salah satunya toilet darurat.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kemeja putih) bersama pendiri yayasan nirlaba Artha Graha Peduli (kemeja biru) Tomy Winata mengecek kesiapan bantuan yang akan dikirimkan ke lokasi bencana Palu dan Donggala, Sulawewi Tengah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/10).
Foto: dok. AGP
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kemeja putih) bersama pendiri yayasan nirlaba Artha Graha Peduli (kemeja biru) Tomy Winata mengecek kesiapan bantuan yang akan dikirimkan ke lokasi bencana Palu dan Donggala, Sulawewi Tengah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sebanyak 69 relawan diberangkatkan dalam Operasi Bakti Teknologi  Sulawesi Tengah yang dilaksanakan oleh Artha Graha Peduli, Ikatan Alumni ITB, Kemenko Kemaritiman, BPPT, Himpuni, dan Harmoni Indonesia 2018. Ketua Harian AGP Heka Hertanto mengatakan, pihaknya mengirim perwakilan ke Sulawesi Tengah untuk membantu relawan di lokasi bencana.

"AGP sendiri mengirim delapan perwakilannya menuju Palu dan Donggala untuk menyampaikan bantuan tersebut kepada masyarakat terdampak bencana," katanya, Rabu (3/10).

Heka  menuturkan, selama ini AGP aktif ikut serta dalam penanganan  bencana di beberapa daerah sejak tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta, Padang, Lombok, Bengkulu, Pangandaran dan banjir Jakarta dan juga kebakaran hutan di Kalimantan. Operasi ini akan dilakukan selama 20 hari dan bantuan selanjutnya akan menyusul kemudian.

Operasi bantuan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan KM Baruna Jaya I milik BPPT yang melepas jangkar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,  pukul 23.00 WIB.

Kapal tersebut berangkat menuju pelabuhan Pantoloan, Donggala, Sulawesi Tengah dan dijadwalkan akan tiba pada Ahad (7/10). Kapal Riset tersebut akan membawa bahan bantuan tanggap darurat, antara lain air bersih, obat-obatan, peralatan medis, BBM, genset, toilet darurat dan sepeda.

Selain itu, relawan akan melakukan survei dan pemetaan bawah laut untuk mengumpulkan data pasca bencana yang berguna untuk mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami di masa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement