Rabu 03 Oct 2018 23:30 WIB

BPBD: Hutan Terbakar di Gunung Ciremai 355,25 Hektare

Kebakaran diduga berawal dari Blok Erpah pada Ahad (30/9) siang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, yang terdampak kebakaran tidak sedikit. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus mengatakan, kebakaran hingga kini diperkirakan sudah melahap lahan sekitar 355 hektare.

"Kawasan hutan yang terbakar sementara diperkirakan seluas 355,25 hektare, ‘’ ujar dia dalam keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (3/10) malam.

Agus menjelaskan, api yang membakar hutan di kawasan TNGC itu diduga berasal dari Blok Erpah, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Ahad (30/9) pukul 12.00 WIB. Api kemudian menyebar ke atas ke G Dulang dan Blok Cileutik, Desa/Kecamatan Pasawahan.

Lokasi kebakaran terjadi pada ketinggian 300 Mdpl–1.600 Mdpl. Lokasi tersebut merupakan daerah perbukitan yang didominasi tumbuhan alang-alang dan perdu, dengan kondisi lahan bebatuan.

Sejak kebakaran terjadi, upaya pemadaman terus dilakukan. Selain oleh tim dari BPBD, TNGC dan aparat keamanan, pemadaman juga dibantu oleh masyarakat dan para relawan.

Agus menyebutkan, pada Rabu (3/10) pukul 11.00 WIB, tim yang melakukan pemadaman dan penyisiran di Blok Batu Arca yang menuju G Dulang sudah turun kembali ke Desa Cibuntu. Tim yang terdiri dari Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI dan relawan itu melaporkan titik api sudah padam.

Selain itu, pada Rabu (3/10) pukul 12.00 WIB, tim pemadam yang melakukan pemadaman dan penyisiran di Blok Cileutik, juga melaporkan titik api sudah padam.

Agus menambahkan, berdasarkan kondisi mutakhir, titik api yang masih menyala ada di sebelah timur, di ujung Karangdinding. Di lokasi tersebut, upaya pemadaman pun terus dilakukan oleh relawan, TNGC dan ranger, melalui akses Cileutik Desa Pasawahan.

 

‘’Untuk rencana penanganan lanjutan, kami akan lakukan penyisiran bara api dan kepulan asap serta pemetaan area kebakaran untuk memastikan api sudah padam dan area kebakaran terpetakan, ‘’ tandas Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement