REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Korban gempa di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah mulai dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Evakuasi korban gempa disertai lumpur hitam dilakukan dengan alat berat untuk membuka akses masuk yang tertutup lumpur.
"Evakuasi di Kelurahan Petobo dan Sigi sudah mulai dilakukan. Alat-alat berat sudah masuk," ucap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di sela-sela turun lapangan melihat lokasi bencana gempa dan lumpur, di perbatasan Desa Mpanau Biromaru dengan Kelurahan Petobo Palu Selatan, Rabu (3/10).
Saat ini untuk evakuasi korban di Petobo, diawali dari arah barat Jalan HM Soeharto dekat Rumah Sakit Bersalin Nasapura. Tim evakuasi terdiri dari Basarnas, TNI, mahasiswa pecinta alam, organisasi pecinta alam, organisasi sosial, organisasi kepemudaan.
Presiden menyebut pembersihan-pembersihan puing-puing reruntuhan dan lumpur mulai dilakukan dengan alat berat, pencarian korban-pun mulai dilakukan. Presiden mengemukakan, korban yang selamat namun luka-luka dibawa ke Makassar agar mendapat penanganan medis yang efektif.
Saat gempa disertai lumpur, sebagian besar rumah-rumah penduduk yang terletak di bawah tanggul air (arah barat dari tanggul) terseret dan terendam lumpur. Diperkirakan banyak warga yang meninggal tertimbun. Saat gempa mengguncang warga sedang beraktivitas di dalam rumah dan sebagian sedang melaksanakan shalat magrib.
Warga mulai melakukan pencarian sehari setelah kejadian gempa dan bencana lumpur, dengan peralatan yang terbatas. Saat gempa warga di Kelurahan Petobo yang permukimannya berada di bagian barat tanggul air, berupaya menyelamatkan diri dengan berlari ke luar dari Kelurahan Petobo ke arah Desa Mpanau Kecamatan Biromaru dan ke arahan utara Kelurahan Birobuli dan Kawatuna.