Rabu 03 Oct 2018 16:05 WIB

Jumlah Pengungsi Gempa Sulteng Capai 70.821 Orang

Pengungsi tersebar di 141 titik.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga beristirahat di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga beristirahat di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah pengungsi daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 70.821 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, para pengungsi berada di 141 titik per Rabu (3/10) pukul 13.00 WIB.

"Jumlah orang mengungsi 70.821 orang yang tersebar di 141 titik," ujar dia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (3/10).

Sutopo mengatakan, para pengungsi yang sebelumnya bertahan di bukit-bukit mulai turun. Mereka kemudian bergabung ke posko pengungsian di 141 titik tersebut. Ia menyebut, penanganan bagi para pengungsi mulai membaik.

BNPB: Empat Negara Tawarkan Bantuan Pesawat

"Penanganan pengungsi sudah menjadi lebih baik kebutuhan dasar bagi para pengungsi mulai terpenuhi," kata Sutopo.

Akan tetapi, ia mengatakan, masih membutuhkan banyak tenda pengungsian, pasokan air bersih, dan makanan siap saji. Bahkan, Sutopo mengatakan, tenda pengungsian menjadi daftar kebutuhan prioritas dari bantuan internasional.

Ia menambahkan, saat ini jaringan komunikasi dan listrik di wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah berangsur lancar. Termasuk pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Meskipun, lanjut dia, belum semuanya terlayani.

Sementara, BNPB mencatat, hingga pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.407 orang. Perincian jumlah korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan, yaitu di Palu sebanyak 1.177 orang, di Donggala 153 orang, di Parigi Moutong 12 orang, dan di Sigi 65 orang.

Selain itu, korban luka berat sebanyak 2.549 orang dirawat di rumah sakit dan 113 orang dinyatakan hilang. Rumah yang mengalami kerusakan mencapai 65.733 unit, tetapi belum dikategorikan ke dalam rusak ringan, rusak sedang, maupun rusak berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement