REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan menerima bantuan kebutuhan akan transportasi udara sebanyak tujuh unit yang ditawarkan oleh empat negara. Dari 29 negara dan empat organisasi internasional yang menawarkan bantuan, 17 negara di antaranya mengajukan bantuan yang memang dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia.
"Sampai hari ini terdapat 29 negara dan empat organisasi internasional yang menawarkan bantuan. Saat ini BNPB telah menyortir, 17 negara mengajukan bantuan secara konkret dan tertulis," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Rabu (3/10).
Kemudian, dari daftar bantuan yang diajukan 17 negara itu, BNPB melakukan pemilahan barang apa yang memang diperlukan oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia memiliki enam daftar kebutuhan utama. Yakni alat transportasi udara, tenda, water treatment, genset, fogging, dan rumah sakit (RS) lapangan beserta tenaga medis.
Soal kebutuhan akan RS lapangan, tenaga medis, obat-obatan, serta fogging, dalam pertemuan yang membahas soal bantuan internasional ini, Kementerian Kesehatan menyarankan untuk tidak lagi dimasukan menjadi prioritas kebutuhan. Untuk itu, prioritas ke depan terkait bantuan internasional ada pada yang lainnya.
Sutopo menerangkan, dari 17 negara tersebut, empat negara di antaranya menawarkan alat angkut udara berupa pesawat Hercules C-310 dan helikopter. Negara-negara tersebut, yakni Singapura menawarkan dua pesawat, Korea Selatan dua pesawat, Inggris satu pesawat, serta Jepang dengan dua pesawat dan satu helikopter MI-17.
"Pertemuan juga sepakat, kebutuhan avtur bagi pesawat dukungan asing dapat ditanggung oleh negara pengirim selama digunakan di Indonesia. Balikpapan menjadi entry point bagi pesawat yang membawa bantuan internasional," tuturnya.