Rabu 03 Oct 2018 15:22 WIB

KIK Dorong Kampanye Jokowi-Ma'ruf Galang Donasi Bencana

KIK mendorong penggalangan dana bantuan untuk korban bencana.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf , Abdul Kadir Karding mendorong semua titik kampanye Jokowi-Maruf Amin selain kawasan bencana, menggalang dana donasi untuk bencana. Hal ini untuk membantu meringankan beban masyarakat Sulteng (Palu, Donggala, Sigi dan sekitanya) yang terdampak gempa dan tsunami.

"Kami mendorong semua titik kampanye menjadi ajang doa bersama dan penggalangan donasi untuk apa yang bisa dilakukan menggalang bantuan untuk masyarakat Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya," kata Karding kepada wartawan, Rabu (3/10).

Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) untuk sementara telah menghentikan aktivitas kampanye di Sulawesi Tengah. Menurut Karding ini penting dalam rangka menghormati dn menghargai sekaligus, prihatin kepada saudara saudara yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala Sigi dan sekitarnya. Upaya penggalangan dana di berbagai titik kampanye tersebut, menurut Karding, ikhtiar bekerjasama meringankan beban pemerintah.

"Fokus kita ikut menangani secara cepat dan tepat menangani pascabencana," ujarnya,

Karena itu ia berharap semua pihak ikut bekerjasama, bergotong royong bersama pemerintah. Dan bukan membuat aksi yang kontraproduktif dengan kondisi yang terjadi pada masyarakat korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, Sigli dan sekitarnya.

Sebelumnya, Direktur Relawan TKN KIK Maman Imanulhaq menyatakan akan mengirim relawan ke lokasi terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. KIK menjamin para relawan beserta bantuan logistik yang dikirimkan tidak menggunakan atribut kampanye seperti bendera.

"Jadi, saya jamin tidak ada bendera dan lain-lain, ini betul-betul misi kemanusiaan dimana kita harus memenuhi kebutuhan mereka," katanya.

Selain itu ia menyebut, KIK juga berencana melaporkan hasil penyaluran bantuan kepada publik. Hal ini untuk menerapkan transparansi sehingga ada kepastian bantuan yang diberikan tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement