Rabu 03 Oct 2018 13:50 WIB

Presiden: Bantuan Asing Mulai Masuk ke Sulteng

Mereka negara sahabat yang memberikan komitmennya sebagai sahabat yang baik .

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi sejumlah menteri kabinet kerja mengunjungi lokasi yang rusak akibat gempa di kawasan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi sejumlah menteri kabinet kerja mengunjungi lokasi yang rusak akibat gempa di kawasan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Presiden Joko Widodo menyebutkan bantuan asing untuk penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah mulai masuk ke daerah itu. "Bantuan sudah mulai masuk, pesawat-pesawat bantuan masuk, logistik masuk," kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat meninjau lokasi bencana di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan Kota Palu, Rabu (3/10).

Kepala Negara menyebutkan tiga hari lalu, Raja Salman dari Arab Saudi sudah menelpon dirinya. Demikian juga dengan Perdana Menteri Australia yang menelpon Presiden Jokowi dua hari lalu. "Tadi malam Presiden Donald Trump juga telepon," katanya.

Baca Juga

Menurut Presiden Jokowi, mereka negara-negara sahabat memberikan komitmennya sebagai sahabat yang baik untuk tahapan pencarian maupun tahapan rekonstruksi. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa tidak ada penjarahan di lokasi bencana.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan sudah menyampaikan kepada Panglima TNI maupun Kapolri untuk menjaga semua titik penting. "Tidak ada yang namanya penjarahan, tidak boleh ada," katanya.

Sementara itu mengenai perlunya permukiman baru, Presiden Jokowi sudah berkomunikasi dengan gubernur dan bupati/wali kota mengenai perlunya penelitian terhadap titik atau garis patahan yang ada di daerah itu. "Saya sampaikan kepada gubernur dan bupati agar masyarakat diajak bicara untuk dipindah ke tempat lain, dan saya sudah sampaikan meski 20 km dari sini, tapi aman dalam jangka panjang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement