Rabu 03 Oct 2018 09:59 WIB

Warga Harap Bantuan Bisa Sampai ke Pemukiman dengan Selamat

Warga tak bisa kemana-mana karena kehabisan BBM sementara bantuan belum datang

Prajurit TNI berada di dalam truk pengangkut bantuan logistik dari berbagai instansi dan masyarakat di Makorem 133/Nani Wartabone, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (2/10).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Prajurit TNI berada di dalam truk pengangkut bantuan logistik dari berbagai instansi dan masyarakat di Makorem 133/Nani Wartabone, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Warga korban selamat gempa dan tsunami di Kota Palu Sulawesi Tenggara berharap bantuan logistik, khususnya makanan, air minum dan keperluan kelangsungan hidup lainnya, bisa menjangkau pemukiman penduduk.

"Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bantuan apa-apa, padahal banyak warga yang menjadi korban selamat memilih menetap di rumahnya meski tidur di tenda seadanya depan halaman rumah, sebab takut jika ada gempa susulan," ujar Fitri, warga di wilayah Tinggede, Rabu (3/10)

Ia mengaku, tidak bisa kemana-mana karena kehabisan bahan bakar. Sementara bantuan makanan, air minun dan lainnya pun hingga saat ini belum diterima. Padahal jumlah warga korban selamat di kompleks rumahnya mencapai puluhan orang.

Kondisi yang sama diungkap warga korban selamat di Kelurahan Borobuli, Lili Puji Astuti yang mengaku, sangat mengharapkan mendapat bantuan pakaian syar'i atau tertutup.

 

"Kami para ibu-ibu mencapai 50 orang lebih, sangat membutuhkan pakaian tertutup, serta susu untuk balita," ujarnya.

Ia pun berharap, distribusi bantuan makanan dan air minum menjangkau korban selamat yang menempati pemukiman yang masih bisa ditinggali. Meski tidur di tenda-tenda yang dibangun di halaman rumah, namun kondisi warga korban selamat sangat memerlukan makanan dan air minum. Termasuk bantuan transportasi maupun bahan bakar agar bisa menjangkau bandara atau bisa keluar Palu. Lili berharap, pemerintah mempercepat bantuan agar bisa diterima para korban selamat yang masih bertahan di rumah mereka ataupun rumah milik keluarga.

"Kami sangat membutuhkan makanan, termasuk obat-obatan dan vitamin untuk para balita dan anak-anak," ujar Lili yang berkeinginan segera kembali ke Paguyaman Kabupaten Gorontalo, tempat asalnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement