REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memberi wejangan kepada Tim Pendampingan Kemendagri yang ditugaskan ke Palu dan Donggala. Tjahjo meminta tim membantu dan memastikan jalannya pemerintahan setempat.
“Tim Pendampingan Kemendagri harus mandiri ketika bertugas di daerah bencana. Jangan sampai membebani pemerintahan daerah setempat, jangan pinjam kendaraan Pemda, jangan minta makan ke Pemda,” kata Tjahjo saat pelepasan Tim Pendampingan Kemendagri di depan Halaman Kantor Pusat Kemendagri, Selasa (2/10).
Tjahjo menuturkan kondisi logistik di daerah bencana cukup memprihatinkan. Ia kemudian menceritakan pengalaman kunjungannya pada Sabtu dan Ahad (29 -30/9). Berdasarkan kunjungan tersebut, saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah air bersih dan makanan yang mudah dikonsumsi.
“Mie instan atau beras harus dimasak. Jaringan listrik padam, BBM tidak ada,” tutur Tjahjo.
Selain itu Tjahjo mengingatkan Tim Pendampingan mengecek bantuan apakah sudah terdistribusi ke desa-desa. “Ditjen Bina Pemdes setiap desa Rp50 juta, minimal buat bangun tenda, alat tulis atau ATK untuk administrasi pemerintahan di desa-desa,” ujar Tjahjo.
Tjahjo memastikan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Tim Pendampingan. Tim juga akan bergantian bertugas yang dibantu dengan Praja IPDB Makassar. “Bisa ditempatkan dua pekan di sana. Masa tanggap darurat tiga bulan. Saya kira itu tugas kita, yang terpenting memastikan pemerintahan tetap jalan melayani masyarakat, menampung informasi, menginventarisir, menghubungkan informasi penting dengan berkoordinasi dengan Satgas Bencana,” tutup Tjahjo