Selasa 02 Oct 2018 19:32 WIB

Kepala BIN: Keamanan di Palu Berangsur Pulih

BIN menegaskan situasi di Palu sudah bisa dikendalikan pemerintah dan aparat.

Red: Nur Aini
Polisi mengamankan aktivitas bongkar muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala di Pelabuhan Kelas-III Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Polisi mengamankan aktivitas bongkar muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala di Pelabuhan Kelas-III Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia Budi Gunawan memastikan kondisi keamanan di Palu dan sekitarnya sudah semakin kondusif karena aparat keamanan sudah berhasil mengendalikan situasi.

Budi Gunawan mengatakan aparat dan pemerintah bekerja sama untuk menangani aksi-aksi yang sebelumnya terjadi dan dikhawatirkan di Palu.

"Dua hari pertama memang kita monitor. Tapi situasi sudah bisa dikendalikan pemerintah dan aparat, sehingga semua sudah normal. Kami mohon semua masyarakat ikut bantu agar makin kondusif," ujar Budi Gunawan melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (2/10).

Menurutnya, aksi warga itu lantaran panik akan kehabisan makanan. Namun, ia memastikan bahwa kerugian akan diganti oleh pemerintah.

"Kemarin hasil rapat Mendagri dan menko, perintahkan aparat. Dicatat setiap kerugian akan ditanggung, akan diganti pemerintah. Terpaksa mengambil karena semua tentu panik makanan habis, termasuk persoalan air. Tapi situasi sudah bisa ditangani," katanya.

Sejauh ini, kata dia, sejumlah bantuan telah disalurkan kepada para korban. Begitu pun korban yang berada di Kelurahan Petobo. Proses pencarian dan evakuasi korban terus dilakukan.

"Yang belum dapat bantuan karena terkendala transportasi. Lewat laut paling cepat dua hari. Landasan pacu (bandara) juga terganggu. Tapi, kami yakin beberapa hari ke depan akan stabil. Presiden akan cek setiap saat. Insya Allah hadir cek setiap saat," katanya.

Ia mengakui sampai saat ini akses ke beberapa wilayah terdampak bencana memang masih sulit. "Akses menuju ke sana (Petabo) cukup sulit. Sudah ada perkuatan yang datang perjalanan darat, alat berat. Itu butuh alat berat. Kita juga pikir penguburan massal jenazah yang sudah terkumpul agar akses penyakit tidak terjadi," kata Budi Gunawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement