Selasa 02 Oct 2018 23:35 WIB

Buwas Diminta Fokus Pimpin Kwarnas Pramuka

Budi Waseso diharapkan mampu membawa gerakan Pramuka lebih baik lagi.

Komjen Polisi (Purn) Budi Waseso terpilih sebagai Ketua Kwartir Nasional Pramuka
Komjen Polisi (Purn) Budi Waseso terpilih sebagai Ketua Kwartir Nasional Pramuka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Pol (Purn) Budi Waseso diminta fokus untuk memimpin Kwarnas Pramuka. Sebagai Ketua Kwarnas Pramuka yang baru, Budi Waseso diharapkan mampu membawa gerakan Pramuka lebih baik lagi.

"Mudah-mudaham fokus menangani Pramuka, karena ini besar sekali. Butuh tenaga dan pemikiran yang luar biasa," ujar Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan, Kemenpora, Abdul Rafur dikutip dari Antara.

Terkait isu yang mengatakan jika ada intervensi dalam Munas tersebut, hingga Dirut Perum Bulog itu terpilih menjadi Ketua Kwarnas Pramuka, Rafur menilai tidak perlu dilakukan konfirmasi lebih lanjut akan isu tersebut.

"Saya pikir, kalau sudah terpilih dan tidak ada gejolak, tidak perlu (klarifikasi). Kita maju saja kedepan dengan pemimpin yang baru," katanya.

Lebih lanjut, dia berharap agar Buwas dapat membawa Pramuka lebih baik kedepannya. Rafur berharap Budi Waseso melakukan gebrakan besar di organisasi Pramuka. "Saya pikir Pak Buwas berhasil di BNN, dan semoga bisa berhasil di Pramuka. Karena Pramuka ini wadah yang cukup strategis," ujarnya.

Sementara itu, usai Munas, Budi Waseso juga membantah adanya intervensi pada saat Munas X di Kendari. Menurutnya, pemilihan berjalan lancar. Dalam voting pemilihan itu, Budi Waseso meraih 19 suara, Adhyaksa Dault meraih 14 suara, sisanya 2 suara diraih Jana Anggadiredja. Buwas pun terpilih menjadi Ketua Kwarnas Pramuka masa bakti 2018-2023.

"Tidak ada itu (intervensi), tadi fair, kita sudah musyawarah dan putuskan untuk fair voting," kata Buwas.

Baca juga: BIN Bantah Intervensi Pemilihan Ketua Kwarnas Pramuka

Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) membantah melakukan intervensi dalam proses pemilihan Budi Waseso (Buwas) sebagai Ketua Kwatir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia. Dalam proses pemilihan itu, berhembus kabar bahwa sejumlah intelijen menekan ketua Kwartir daerah untuk memilih Buwas.

"Adanya tudingan bahwa intelijen mengintervensi pemilihan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yang berujung pada keterpilihan Budi Waseso adalah tidak benar atau hoaks," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto, Selasa (2/10).

Pemilihan Ketua Kwarnas berlangsung di Kendari Sulawesi Tenggara pada 28 September 2018 menyisakan tiga kandidat dari 11 kandidat yang diusulkan kwarda. Ketiganya adalah Adhyaksa Dault, Budi Waseso dan Jana Anggadiredja. Dari 35 suara yang ada, Budi Waseso memperoleh 19 suara, Adhyaksa 14 suara dan Jana 2 suara.

Wawan mengklaim, pemilihan itu berlangsung secara Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) serta Jurdil (Jujur dan Adil), tidak ada yang tahu ketika terjadi pencoblosan di bilik suara. Menurut Wawan jalannya pemilihan adil, terbuka dan semua pihak dapat menyampaikan pendapat

"Tidak ada intervensi intelijen terhadap ketua-ketua Kwartir Daerah (Kwarda)," kata Wawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement