REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemerintah Kota Balikpapan menyiapkan tiga tempat penampungan bagi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satu di antaranya adalah di Asrama Haji Batakan. "Kami siapkan Asrama Haji Batakan, Asrama Dodikjur di Manggar, dan Asrama SPN Brimob Staal Kuda," kata Asisten I Sekretaris Kota Balikpapan Bidang Tata Pemerintahan Syaiful Bahri, Selasa (2/10).
Pemkot juga menyiapkan tiga rumah sakit, yaitu RS Kanujoso Djatiwibowo, RS Tentara dr Hardjanto, dan RS Bhayangkara. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suseno, persiapan asrama dan rumah sakit itu bagi pengungsi yang datang. "Semua akan di data dan kalau ada pengungsi yang mau pulang kita antisipasi korban yang eksodus dari daerah bencana tersebut," katanya.
Pemkot juga akan terus membantu seandainya dari para pengungsi atau korban tersebut masih ingin meneruskan perjalanan, misalnya ke pulau Jawa. "Ya, kami fasilitasi," lanjut Syaiful.
Asrama Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) di Manggar adalah asrama militer dan dikelola TNI Angkatan Darat. Asrama ini tempat tinggal sementara para prajurit yang menjalani pendidikan kejuruan.
Sedangkan Asrama Haji di Batakan mampu menampung hingga 500 orang. Asrama Brimob di Staal Kuda adalah yang terdekat dengan pusat kota dan fasilitas kesehatan terbaik. Balikpapan juga mengirim obat-obatan dan 26 tim kesehatan kecuali dokter spesialis orthopedi dan ahli bedah.
"Kami tidak kirim dokter spesialis dan ahli bedah karena tidak mungkin melakukan operasi di sana. Perlengkapannya tak memadai. Jadi, korban yang harus dioperasi nanti bisa dirujuk ke rumah sakit di Balikpapan," kata Suseno.
Pemkot Balikpapan juga tengah menyiapkan pembukaan rekening bantuan agar masyarakat bisa turut berpartisipasi. Kemudian, bantuan barang dan bahan makanan yang terkumpul akan dikirim dengan menggunakan pesawat milik TNI AU. "Mengingat untuk jalur laut dan darat masih tidak mungkin. Aksesnya sulit, juga rawan," kata Syaiful.
Sebelumnya 98 orang korban gempa Palu dan Donggala tiba di Balikpapan Senin (1/10). Mereka dibawa dua kapal Bea Cukai yang merapat ke Pelabuhan Semayang dinihari. "Para korban ini ada yang luka, juga kehilangan rumahnya yang hancur," kata Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Bea Cukai Kaltim Bagian Timur Arief Rachman.
Menurut Arief, kapal pertama tiba sekitar pukul 03.00 WITA dengan membawa 55 orang. Terdiri atas anak-anak dan orang dewasa. Kemudian kapal kedua membawa 43 orang, juga anak-anak dan orang dewasa, tiba sekitar pukul 04.15 WITA. Korban yang mengalami luka-luka segera dirujuk ke RS Pertamina dan yang lainnya disiapkan penampungan di Kantor Bea Cukai Balikpapan.