Senin 01 Oct 2018 23:27 WIB

Inggris Bantu 2 Juta Pound untuk Penanganan Gempa Sulteng

Selain dana bantuan, Inggris juga mengirim ahli ke wilayah lokasi terdampak bencana.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andri Saubani
Sejumlah alat berat saat melakukan proses evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah alat berat saat melakukan proses evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inggris akan mengirim tim ahli dan bantuan kemanusiaan senilai 2 juta poundsterling atau Rp 38,9 miliar (dalam kurs Rp 19.463 per poundsterling) untuk membantu upaya bantuan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sekretaris Pembangunan Internasional Penny Mordaunt mengatakan, bahwa Inggris telah diminta untuk membantu dan akan mengirimkan para ahli untuk mengkoordinasikan upaya di lapangan.

"Inggris menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi dahsyat dan tsunami di Indonesia," ujar Penny Mordaunt dalam pernyataan resminya, Senin (1/10).

"Mengikuti permintaan dari Pemerintah Indonesia, kami mengerahkan tim ahli Inggris dan saya telah membuat 2 juta poundsterling dari UK Aid tersedia untuk memenuhi kebutuhan mendesak," tambahnya.

Departemen Pembangunan Internasional adalah departemen pemerintah Kerajaan Inggris yang bertanggung jawab untuk mengelola bantuan luar negeri (UK Aid). Empat hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter dan tsunami yang menghantam kota Palu, Indonesia juga meminta bantuan internasional karena negara berjuang untuk mengatasi skala bencana.

Setidaknya, 832 orang sejauh ini dikonfirmasi tewas setelah ombak menghantam garis pantai Sulawesi, namun korban diperkirakan akan meningkat tajam seiring pencarian tim SAR ke daerah- daerah bencana. Presiden Joko Widodo membuka pintu bagi belasan lembaga bantuan internasional dan LSM untuk memberikan bantuan penyelamatan.

"Tadi malam, Presiden @jokowi memberi kami wewenang untuk menerima bantuan internasional untuk tanggap bencana dan bantuan yang mendesak," kata pejabat senior pemerintah, Tom Lembong di Twitter.

Dia meminta penyelamat untuk menghubungi dia secara langsung melalui akun dan email-nya. "Ada banyak tempat di mana evakuasi tidak bisa dilakukan karena tidak ada alat berat, tetapi peralatan semalam mulai tiba di Palu," ujar Presiden Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement