REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komunikasi dengan keluarga belum berhasil, seorang mahasiswa asal Palu, Sulawesi Tengah, Kunto Agung Krisnadi temui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (1/10).
Kepada orang nomor satu di di Jawa Tengah ini, Agung pun menyampaikan keluhannya dan berharap banyak Ganjar bisa membantunya pulang ke Palu guna memastikan kondisi keluarganya.
"Keluarga saya di Palu tidak bisa dihubungi, sejak Jumat (28/9). Saya mau pulang mencari keluarga, dan memastikan kondisi mereka," kata Agung kepada Ganjar.
Menanggapi hal ini, Ganjar pun menantang mahasiswa semester 5 jurusan Planologi Unissula tersebut untuk pulang sekaligus menjadi relawan bencana di Palu.
Sebab mahasiswa asal Palu yang kuliah di Jawa Tengah jumlahnya lumayan banyak. Sehingga selain mencari dan menemukan keluarga masing- masing, mereka juga bisa membantu pemulihan pascabencana.
"Kalau mau, silakan daftar ke BPBD dan rencananya rombongan relawan di bawah komando BPBD Provinsi Jawa Tengah bakal bertolak ke Palu pada 6 Oktober 2018 mendatang, bisa bergabung," kata gubernur.
Apa yang disampaikan Ganjar pun direspon oleh Agung. Ia bahkan berani menerima tantangan gubernur tersebut dan bersedia mengajak beberapa rekannya yang berasal dari Palu.
"Saya terima tantangan tersebut dan segera mendaftar ke BPBD Provinsi Jawa Tengah sekaligus untuk menggerakkan mahasiswa asal Palu di Sini," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Ganjar mengatakan jajarannya telah melakukan koordinasi untuk pengiriman bantuan dan relawan bencana di Palu.
Saat ini Pemprov Jawa Tengah telah menyiapkan peralatan yang akan dibawa, termasuk paket-paket untuk bantuan sementara. Ada baju, obat makanan per box, dapur umum dan lainnya.
"Ini inisiatif saja. Dari BPBD PMI dinsos semuanya sudah terbiasa, kalau seperti ini mereka langsung rapat. Maka tadi dilaporkan ke saya hari ini mereka bicara semoga sudah ada hasilnya. Kalau memungkinkan akan kirim lagi, seperti di Lombok kemarin," katanya.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana menambahkan sesuai perintah gubernur telah menyiapkan personel, sarana prasarana dan bantuan untuk diberangkatkan ke Palu."Rencana berangkat tanggal 6 Oktober dari Semarang pakai kapal, transit Surabaya dulu tanggal 7 baru ke sana (Palu)," kata Ganjar.
Adapun personil utama yang berangkat sekitar 60 orang. Terdiri dari perwakilan BPBD kabupaten kota se-Jawa Tengah, dinas sosial, PMI dan unsur lainnya.
"Rencana kami buka dapur umum di sana, bawa truk tanki, logistik juga. Mungkin rencana awal seminggu di sana, tergantung situasi," jelas Sarwa.