REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi sepakat untuk tidak berkampanye di lokasi bencana alam. Hal tersebut, diungkapkan Dedi Mulyadi menanggapi ajakan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengajak semua pihak untuk tidak berkampanye di daerah bencana.
“Setop kampanye? Ya nggak ada problem. Kita nggak usah kampanye di sana,” ujar Dedi kepada wartawan di Kantor DPD Golkar Jawa Barat, di Kota Bandung, Senin (1/10).
Menurut Dedi, Golkar Jawa Barat turut mendorong dan berperan aktif memenuhi kebutuhan logistik para korban bencana di Sulawesi Tengah. Ia bahkan akan segera mengunjungi Palu dan Donggala, dua daerah yang paling parah menerima dampak.
“Kita harus fokus dan berperan aktif turut serta menyelesaikan masalah ini. Fokusnya itu, tetapi kan menebar empati itu juga bentuk soft campaign, kalau mau jujur ya,” katanya.
Dedi menilai, rentetan bencana yang melanda beberapa daerah di Indonesia memang membutuhkan persatuan anak bangsa. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk datang ke lokasi bencana dan memberikan bantuan.
“Saya setuju kita fokus saja. Kita tinggalkan seluruh kepentingan jangka pendek. Mari selesaikan masalah nasional ini secara bersama-sama,” katanya.
Dedi sendiri, memanfaatkan momen kebersamaan bersama calon anggota legislatif dari Partai Golkar untuk melakukan penggalangan dana. Jaket hitamnya berhasil menampung dana sebesar Rp 100 Juta. Jumlah tersebut menurut dia akan bertambah menjadi Rp 200 Juta melalui sumbangan yang digalang pengurus dan fraksi.
“Ya lumayan dapat Rp 100 Juta. Nanti kita genapkan menjadi Rp 200 Juta,” katanya.
Penanganan bencana alam, kaya Dedi, termasuk ke dalam masalah sosial yang mendesak untuk diselesaikan. Karena itu, ia memberikan instruksi kepada seluruh kader agar memberikan solusi atas masalah tersebut.
“Karakter kader Golkar itu harus solutif terhadap berbagai persoalan. Contohnya tadi, kita menggalang dana. Nah, ini bisa menjadi preseden positif di daerah pemilihannya masing-masing,” paparnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menginstruksikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melarang kegiatan kampanye apa pun di daerah terdampak gempa di Sulawesi Tengah. Khususnya di wilayah Palu dan Donggala.
"Saya meminta kepada KPU untuk khusus Sulawesi Tengah ini sementara tidak ada kampanye dulu,"ujar Tjahjo di Gedung KPK Jakarta, Senin (1/10).
Tjahjo mengatakan, saat ini lebih baik fokus terhadap bencana alam yang dialami masyarakat Palu dan Donggala daripada kepentingan kampanye dadakan yang memanfaatkan momen bencana. Namun, ia tidak melarang partai politik yang ingin memberikan bantuan secara langsung kepada korban bencana, demi memulihkan kondisi korban yang hingga saat ini sangat memerlukan bantuan berupa keperluan dasar dari semua elemen masyarakat.
"Silakan partai politik kalau mau kampanye bantu sembako," tegasnya.