Senin 01 Oct 2018 19:14 WIB

Jenazah Dua Atlet Paralayang Korban Gempa Palu Ditemukan

Evakuasi dua atlet paralayang dilakukan oleh tim evakuasi Basarnas.

Sejumlah petugas gabungan mengevakuasi jenazah yang tertimbun di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas gabungan mengevakuasi jenazah yang tertimbun di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dua dari tujuh atlet paralayang yang tertimbun dalam reruntuhan Hotel Roa-Roa pascagempa dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, berhasil dievakuasi. Mereka ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, Senin (1/10).

"Siang tadi ditemukan dua jenazah di Hotel Roa-Roa yang dipastikan keduanya adalah Gleen Mononutu dan Petra Mandagi, atlet parlayang Sulut," kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha, di Bogor, Senin.

Wahyu menyebutkan, evakuasi terhadap kedua jenazah ini berhasil dilakukan sekitar pukul 16.36 WITA (Waktu Indonesia Tengah) oleh tim evakuasi Basarnas. Proses evakuasi menggunakan dua alat berat ekskavator yang diturunkan pagi tadi untuk melakukan pencarian.

Menurutnya, kedua jenazah dikenali sebagai atlet paralayang berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang melihat langsung ke lokasi. "Keluarga mengenali cincin yang bertuliskan nama Stevy, maka dipastikan kedua jenazah adalah atlet paralayang Sulut," kata Yudha.

Cincin tersebut dikenakan oleh salah satu jenazah, tulisan Stevy adalah nama istri Petra Mandagi. Yudha mengatakan, informasi temuan dua jenazah atlet paralayang Indonesia ini disampaikan langusng oleh Ketua Paralayang Provinsi Sulawesi Tengah.

Atas temuan ini, lanjut Yudha, Paralayang Indonesia mengucapkan turut berdukacita yang dalam atas berpulangnya dua atlet Indonesia itu dan mendoakan keluarga diberikan ketabahan. "Turut berdukacita atas meninggalnya kedua teman kita, sahabat kita ini," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pascagempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9), sebanyak tujuh atlet paralayang yang mengikuti kejuaran Palu Nomoni 2018 belum diketahui keberadaannya. Tujuh atlet paralayang yang belum ditemukan ini sebagian besar berasal dari Indonesia, satu orang bernama Dong Jin asal Korea. Adapun, keenam atlet Indonesia tersebut, di antaranya Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Glen Mononutu, Franky Kowas, dan Petra Mandagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement