Senin 01 Oct 2018 18:53 WIB

Sumbar Kumpulkan Rendang 1 Ton untuk Korban Gempa Palu

Masyarakat diminta mengemas rendang per setengah kg.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
BPBD Sumbar mengumpulkan sumbangan rendang dari masyarakat umum dan PNS di lingkungan Pemprov Sumbar. Hingga Senin (1/10), terkumpul 726 kg rendang untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu.
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
BPBD Sumbar mengumpulkan sumbangan rendang dari masyarakat umum dan PNS di lingkungan Pemprov Sumbar. Hingga Senin (1/10), terkumpul 726 kg rendang untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah setempat masih terus mengumpulkan bantuan berupa rendang untuk dikirimkan ke Palu, Sulawesi Tengah. Hingga Senin (1/10) hari ini, terkonfirmasi sumbangan dari masyarakat umum dan PNS sebanyak 726 kilogram (kg) rendang. Dari angka tersebut, baru 300 kg lebih yang terkumpul secara fisik di kantor BPBD Sumbar, Jalan Jenderal Sudirman. 

"Kami masih menunggu sampai 1 ton (randang). Jika sudah tercapai, Perwakilan BPBD akan mengantarkan langsung ke Sulteng. Oleh sebab itu, bagi masyarakat, silakan kirim atau antar bantuan ke sana (Kantor BPBD Sumbar)," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Senin (1/10). 

 

Nasrul mengingatkan masyarakat untuk mengemas rendang yang disumbangkan dalam porsi setengah kg. Hal itu untuk memudahkan relawan di Palu dan Donggalan dalam mendistribusikan kepada korban gempa dan tsunami. 

 

Selain mengumpulkan bantuan berupa rendang, Pemprov Sumbar juga menerima bantuan dalam bentuk uang tunai dan kebutuhan lain bagi korban, seperti baju layak pakai dan tenda. Khusus untuk uang, ditargetkan sebanyak Rp 500 juta bantuan uang tunai bisa dikumpulkan dalam waktu dekat. Pemprov Sumbar dan BPBD masih terus berkoordinasi dengan BNPB dan Pemprov Sulteng untuk mencari alternatif pengiriman bantuan terbaik. 

 

"Pagi ini saya akan tugaskan orang ke bandara pesawat mana yang bisa langsung ke sana, atau kita harus ke halim, mana yang lebih efektif itu yang akan kita pakai," kata Nasrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement