Senin 01 Oct 2018 17:18 WIB

YPPIM DIY Gelar Seminar dan Parade Alquran

Ilmu Alquran tidak hanya sekadar suara.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Seminar Pengembangan Pemahaman Alquran dan Ilmu Qiraah Indonesia serta Parade Alquran di kompleks Sekolah Al–Azhar, Yogyakarta.
Foto: Neni Ridarineni.
Seminar Pengembangan Pemahaman Alquran dan Ilmu Qiraah Indonesia serta Parade Alquran di kompleks Sekolah Al–Azhar, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka menyongsong Tahun Baru Muharram 1440 H,  Yayasan Pusat Pengembangan Islam Mataram (YPPIM) DIY menyelenggarakan Seminar Pengembangan Pemahaman Alquran dan Ilmu Qiraah Indonesia serta Parade Alquran, di kompleks Sekolah Al–Azhar, Yogyakarta.

“Niatnya kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun, tetapi ini yang pertama kali. Dimaksudkan agar masyarakat lebih mencintai, menghayati, dan bisa mengamalkan secara lebih sempurna dan totalitas serta ikut membumikan Alquran,” kata Ketua Panitia Seminar dan Parade Alquran dan juga Divisi Pendidikan YPPIM DIY, Masharun, Ahad (30/9).

Sehingga, lanjutnya, DIY bukan hanya istimewa daerahnya, tetapi juga istimewa umatnya untuk menggapai masyarakat madani, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, karena berpegang pada Alquran. Seminar ini menghadirkan narasumber di bidang tafsir. Di antaranya Ketua Asosiasi Ilmu Alquran dan Tafsir se Indonesia, Sahiron Syamsuddin.

Dikatakan Masharun,  parade Alqur’an menampilkan tujuh qori’ dan qori’ah yang biasa mengikuti lomba tingkat internasional, nasional, dan DIY. Sehingga bisa gumregah, ditampilkan, disuri tauladani, diwadahi, untuk meningkatkan pengetahuan mereka.

Seminar ini diikuti sekitar 250 peserta  yang berasal dari unsur pejabat, mahasiswa dari perguruan tinggi, kalangan pendidikan, takmir masjid, Majelis Ulama Indonesia (MUI), maupun lembaga pendidikan Islam maupun negeri.

“Dengan demikian diharapkan mereka bisa mencintai, memahami, juga bisa menghiasi diri dengan Alquran dan kompeten dalam membacanya. Karena ilmu Alquran tidak hanya sekadar suara,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua YPPIM DIY Periode 2018-2023, Sutrisno. Dalam kepengurusannya sebagai ketua YPPIM DIY ini, Sutrisno berkeinginan untuk 'membumikan' Alquran.

‘’Misinya syiar Islam nguri-uri MTQ yang pernah diselenggarakansecara nasional di DIY  yakni MTQ Nasional ke-16  tahun 1991 dan selama ini yang sudah rutin dijalankan lewat pendidikan Islam,” kata Sutrisno.

Oleh karena itu ke depan, ia menambahkan, akan mengumpulkan para peserta MTQ  untuk membumikan Alquran. Diakui, kelemahan YPPIM DIY bukan lembaga profit.

"Kami ingin merangkul semua pihak yang satu misi untuk berkolaborasi nguri-uri MTQ  dengan membuat program-program unggulan yang berkaitan dengan Alquran," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement