Senin 01 Oct 2018 16:50 WIB

Mensesneg: Tawaran Bantuan Asing Sangat Banyak

Mensesneg menyebutkan pengelolaan bantuan internasional dikoordinasikan oleh Wiranto.

Suasana kondisi Jembatan Ponulele yang rusak di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana kondisi Jembatan Ponulele yang rusak di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan ada banyak tawaran bantuan dari pihak asing untuk penanganan dampak bencana gempa di Sulawesi Tengah. Mensesneg menyebutkan pengelolaan bantuan internasional dikoordinasikan oleh Menko Polhukam Wiranto.

"Nanti tanya ke Pak Menko Polhukam, tadi sedang rapat," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/10).

Mengenai pihak asing mana saja yang berniat membantu Indonesia, Pratikno juga meminta wartawan menanyakan kepada Menko Polhukam. "Itu tanya ke Pak Menko Polhukam,  tadi Pak Menko sudah bertemu presiden," katanya.

Pratikno menyebutkan meskipun banyak tawaran bantuan asing, tetapi pihak Indonesia yang menentukan prioritas bantuan sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Pratikno, mengatakan banyaknya tawaran bantuan asing itu menunjukkan Indonesia memiliki banyak kawan di dunia. "Solidaritas internasional sangat besar," katanya. 

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah sedang membahas rencana penerimaan bantuan internasional untuk pemulihan Palu dan sekitarnya pascagempa bumi dan tsunami. "Lagi dibicarakan," kata Wapres Jusuf Kalla usai menghadiri HUT DPD RI di Parlemen Senayan Jakarta, Senin.

Sementara itu, Sutopo Purwo Nugroho dari BNPB menginformasikan adanya rencana penerimaan bantuan internasional untuk pemulihan Palu dan sekitarnya. "Saya baru saja japri dengan Bu Menlu di New York, beliau mengatakan bahwa presiden telah menyatakan menerima bantuan internasional sesuai kebutuhan kita. Artinya kita welcome dengan tawaran internasional," kata Sutopo dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin siang.

Berdasarkan catatan Republika.co.id, sejumlah negara sudah menyatakan siap membantu Indonesia. Uni Eropa mengeluarkan dana darurat mereka sebesar 1,5 juta euro untuk korban bencana alam ini.

Pemerintah Korea Selatan akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS atau setara sekitar Rp 15 miliar (kurs Rp14.897) untuk penanggulangan dan pemulihan pascagempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah. Bahkan, Pemerintah Korea Selatan juga mempertimbangkan pengiriman tim SAR ke Indonesia.

Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta menyatakan siap memberi bantuan kepada korban yang membutuhkan. Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono juga sudah menawarkan bantuan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

Kementerian Luar Negeri Turki menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia dan korban yang membutuhkan.  Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Indonesia memang tidak meminta bantuan, tetapi negaranya siap memberikan bantuan. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement