REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini menilai, tidak perlu menghentikan sementara kampanye secara nasional pascabencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Sebab menurutnya, kampanye tidak bertentangan.
"Kalau menurut saya sih persoalannya bukan pada menghentikan kampanye, kalau kampanye berhenti terus enggak diapa-apain juga ngapain," ujarnya Jazuli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/10).
Menurut Jazuli, jika pun ingin dihentikan, ia menilai penghentian sementara kampanye sebaiknya hanya di wilayah terdampak gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Namun ia menyerahkan pengaturan kampanye kepada penyelengara Pemilu.
"Kalau itu mungkin, maksudnya demi menjaga perasaan yang kena musibah, supaya jangan merasa dieksploitasi, itu saya kira silahkan KPU dan Bawaslu ya yang nangani itu ya, kan KPU penyelenggaranya," katanya.
Baca juga: Sepakat dengan SBY, TKN: Jangan Kampanye di Daerah Bencana
Ia justru mengingatkan yang penting adalah tidak memanfaatkan musibah bencana sebagai ajang untuk kampanye pasangan calon baik Pileg maupun Pilpres. "Yang tidak boleh itu menggunakan musibah yang ada disitu untuk kepentingan salah satu calon padahal bantuannya dari negara itu yang enggak boleh," katanya.
Sebelumnya, usulan penghentian kampanye diungkapkan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono agar kampanye di Sulawesi Tengah dihentikan sementara. Penghentian kampanye ini sehubungan adanya musibah gempa dan tsunami.