REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis sedikitnya 844 jiwa meninggal dunia akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data 844 jiwa itu tercatat hingga Senin pukul 13.00.
"Rinciannya di Kota Palu 821 jiwa meninggal dunia, 744 orang di antaranya sudah teridentifikasi. Korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami," ujarnya saat konferensi pers update gempa Sulteng, di Graha BNPB, di Jakarta Timur, Senin (1/10).
Baca juga, Sembilan Anggota Polri Tewas Akibat Gempa dan Tsunami Palu.
Ia mengakui, jenazah terus berdatangan, di antaranya dari Kabupaten Donggala 11 orang, hingga Kabupaten Parigi Moutong 12 orang. Ia menambahkan, data ini merupakan data sementara yang pasti akan terus bergerak.
"Kami terus identifikasi jenazah korban. Identifikasi dilakukan DVI," katanya.
Disinggung mengenai jumlah korban yang tembus hingga 1.200 jiwa dari LSM tertentu, Sutopo mengaku telah mendengarnya. Kendati demikian, pihaknya meminta media hanya menulis data resmi dari pemerintah, yaitu BNPB.