Senin 01 Oct 2018 14:11 WIB

Bantuan Korban Gempa Diprioritaskan Lewat Pelabuhan Palu

Pengiriman melalui udara saat ini masih terbatas.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pelabuhan Pantoloan Palu, Sulawesi Tengah / Ilustrasi
Foto: Antara/Basri Marzuki
Pelabuhan Pantoloan Palu, Sulawesi Tengah / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya menyampaikan penyaluran bantuan untuk korban gempa dan tsunami akan diprioritaskan melalui pelabuhan Palu. Sebab, pengiriman melalui udara saat ini masih terbatas. Ia pun optimistis bantuan bagi korban gempa dan tsunami yang akan tiba hari ini lebih baik daripada sebelumnya.

"Sebenarnya bantuan mestinya hari ini lebih baik. Karena apa? Kan udara itu terbatas, slotnya terbatas, jumlah yang diangkut terbatas. Tapi hari ini Pantoloan (Palu) sudah buka," ujar Budi Karya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (1/10).

(Baca: Menteri PUPR Instruksikan Alat Berat Dimobilisasi ke Palu)

Budi Karya melanjutkan, kapal roro pengangkut bantuan dari Balikpapan pun telah masuk di pelabuhan Palu kemarin. Sedangkan, pada pagi ini dua kapal dari Bitung dan Balikpapan juga telah tiba di Palu.

"Karena di Pantoloan itu massive, bisa 200 ton bahkan 1000 ton pun bisa. Kalau Roro bisa 20 truk, kalau 20 truk kali 20 ton berarti 300 ton. Jadi mestinya bantuan lewat kapal yang diutamakan, karena masive, besar," jelasnya.

Ia pun telah meminta Pelindo IV, Angkutan Sungai Darat dan Pelayaran (ASDP), dan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palu untuk bekerjasama dengan TNI Polri guna melakukan pengamanan sehingga bantuan dapat tiba di Palu. Selain itu, angkutan laut ini juga dapat digunakan sebagai alat transportasi penumpang untuk keluar dari Palu.

"Bahkan saya tadi dengan KSAL sampaikan, Pak nanti kalau kapal dari Makassar dari Surabaya itu langsung ke Pantoloan saja," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement