REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh mengeluarkan seruan agar donasi dapat juga diberikan dalam bentuk daging dendeng bagi korban gempa bumi, dan gelombang tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). "Untuk dendeng, sudah bisa diantar ke Kantor BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh) mulai hari ini (Ahad, 30/9)," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Ahad.
Ia mengaku, pilihan Pemerintah Aceh dalam menyalurkan daging dendeng melalui Kantor BPBA di Jalan Tgk Daud Beureueh, No 18, Banda Aceh, karena makanan tersebut lebih disukai mayoritas masyarakat di Indonesia. Selain itu, lanjutnya, dendeng juga menjadi ciri khas sebagai lauk favorit di provinsi tersebut karena bernilai gizi tinggi, praktis, dan tahan lama untuk dikonsumsi.
"Dendeng ini sangat mudah diolah. Tak perlu bumbu, cuma digoreng saja, dan langsung bisa disantap bersama nasi atau makanan pengganti karbohidrat," katanya.
Pemerintah Aceh melalui BPBA dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Aceh dalam dua hari terakhir telah melakukan penggalangan dana bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang baru terkumpul sebesar Rp 280,8 juta. "Kami imbau agar masyarakat di Aceh untuk ikut menyumbangkan setengah kilogram dendeng per orang. Dendeng itu, sudah bisa diantar ke kami," terang Dadek.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban gempa dan tsunami di Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah dipastikan terus bertambah.
"Jumlah korban jiwa sampai siang ini (Ahad, 30/9) pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri atas korban di Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," terangnya.